Advertisement
Penataan Kawasan Gumuk Pasir di Bantul Terganjal Karena Hal Ini

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Pemerintah Kabupaten Bantul mengaku kesulitan menata kawasan gumuk pasir di pesisir pantai selatan Bantul. Sebab lahan gumuk pasir dan sekitarnya saat ini kewenangan pengelolaannya belum jelas.
Pemkab pun belum menganggarkan penatan di kawasan tersebut, "Kami masih mencari aturan yang pas," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul, Riyantono, Selasa (17/9/2018).
Advertisement
Riyantono mengatakan gumuk pasir menjadi salah satu daya tarik wisata di Bantul karena keberadaannya yang langka. Hanya ada dua di dunia, salah satunya di Bantul. Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemda DIY terkait penataannya.
Selain belum jelas kewenangan pengelolaannya, lahan di kawasan gumuk pasir juga masih dalam proses inventarisasi. Karena di kawasan tersebut ada beberapa bidang milik warga. "Ada tanah SG, ada milik warga. Itu harus clear dulu," ucap pria yang akrab disapa Toni ini.
Senada, Kepala Dina Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo juga belum berani menata kawasan wisata sekitar gumuk pasir karen belum ada aturan yang jelas kewenangan dalam pengelolaannya. Menurut dia, kewenangan pengelolaan berdampak pada penataan sekitarnya.
Ia tidak ingin penataan tanpa aturan yang jelas menjadi kontra produktif dengan upaya perlindungan gumuk pasir. Kwintarto menyadari keberadaan gumuk pasir menjadi daya tarik wisata sehingga tidak heran masyarakat mulai memanfaatkan kawasan tersebut dengan, misalnya membuat spot-spot swa foto, bahkan menanam bunga-bunga. "Untuk menata itu butuh kejelasan," kata Kwintarto.
Kawasan gumuk pasir kian terancam jika tidak ada upaya pemulihan dari sekarang. Parangtritis Geomaritim Science Park (PGSP) sebelumnya merekomendasikan supaya ada penataan sekitar gumuk pasir jika ingin mengembalikan gumuk pasir seperti dulu.
Salah satunya adalah dengan menghilangkan pohon-pohon perindang yang menghalangi masuknya angin dan material pasir dari arah laut ke gumuk pasir. Selain itu juga menata tempat-tempat wisata di sekitar kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hari Kartini 2025, Seluruh Moda Transportasi di Ibu Kota Digratiskan untuk Perempuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nerobos Lampu Merah dan Tabrak Yaris di Simpang Empat Ngabean, Pengendara dan Pembonceng Aerox Luka-Luka
- Pemkot Jogja Terus Cegah Gangguan Kesehatan Mental
- Venue Porda Gunungkidul Ditarget Siap di Akhir Mei 2025
- 4 Kandidat Sekolah Rujukan Google, Pemkab Sleman Dukung Pengadaan Chromebook
- 14 Reklame Ilegal di Kota Jogja Dibongkar
Advertisement