Advertisement
Pegunungan Menoreh Tidak Cocok Dibangun Hotel Bertingkat

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO- Sejumlah investor sudah membebaskan tanah, di wilayah empat kecamatan yang ada di perbukitan Menoreh. Empat kecamatan itu antara lain Kecamatan Girimulyo, Kokap, dan Samigaluh.
Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulonprogo, Robi Ampera menjelaskan beberapa investor juga sudah melakukan uji kontur tanah di kawasan Bukit Menoreh. Dari sana diketahui, tanah di kawasan Bukit Menoreh tidak solid dan berpotensi longsor, sehingga tidak cocok dibangun hotel bertingkat.
Advertisement
"Investor akan mengembangkan cottage [penginapan, pondokan]. Kami akan memfasilitasi investor soal pengadaan tanah dan perizinannya," kata dia, Jumat (2/11/2018).
Ia menambahkan, selain di kawasan pegunungan, di daerah selatan juga telah muncul banyak investasi rumah makan, dan perhotelan bintang lima, beberapa di antaranya sudah mendapat izin dan mulai membangun. Termasuk izin investasi rest area di Kecamatan Temon yang izinnya sudah turun.
Kendati demikian, menurut Robi, para investor masih menunggu berbagai kebijakan strategis pemkab, dalam mengembangkan potensi wisata di Bukit Menoreh.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo, Niken Probo Laras mengatakan, investasi pariwisata di Kulonprogo berkembang pesat. Warga atau perorangan mengembangkan wisata berbasis potensi lokal. Mereka menyadari, adanya New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur prospektif untuk investasi ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Pusat Bahas Serius Pengungsi Rohingya, Menkopolhukam: Ada Dugaan TPPO
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
- Sendratari Anak Tari Klasik Gaya Jogja Dipentaskan di Ndalem Mangkubumen
- Mafia Tanah Kas Desa: Jagabaya Caturtunggal Diduga Terima Suap dari Robinson 3 Kali, Nilainya Ratusan Juta
- Heboh Pneumonia Misterius, Dinkes Jogja: Tak Ada Peningkatan Kasus
Advertisement
Advertisement