Advertisement
Sampah Plastik Ancam Konservasi Penyu di Pantai Trisik

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sampah plastik yang bertebaran di Pantai Trisik mulai mengancam konservasi penyu. Ketua Konservasi Penyu Abadi Trisik, Joko Samudra, mengungkapkan memasuki musim hujan sampah plastik mulai banyak terlihat dan sangat mengganggu kawasan pantai. Gangguan yang ditimbulkan dengan adanya sampah pantai adalah tidak adanya tempat pendaratan bagi penyu. "Semoga tidak ada penyu [yang mendarat] yang makan plastik," ujarnya, Selasa (4/12/2018).
Diperkirakan, sampah yang terbawa oleh air sungai yang mengalir sampai ke laut turut berkontribusi menimbulkan sampah di kawasan Pantai Trisik. Pada Selasa pagi, terlihat berbagai jenis sampah di pantai, mulai dari kayu, styrofoam, plastik bekas rumah tangga serta karet. Sampah menumpuk dan sangat mengganggu pemandangan. Hal tersebut dikeluhkan oleh sejumlah wisatawan yang datang ke pantai itu.
Advertisement
"Sangat menyesalkan kondisi ini, mungkin Pemkab memiliki program pembersihan pantai. Soal sampah tidak hanya membebani Pemda saja, masyarakat sekitar juga seharusnya lebih peduli," ujar seorang wisatawan, Nana Endi.
Menurut dia, ketika masyarakat sekitar pantai lebih peduli, maka pantai bisa bersih dari sampah. Dengan demikian semakin banyak pengunjung yang datang.
Wisatawan lainnya, Yuliana, mengaku sampah yang ada di pantai sangat menganggu. Apalagi ketika sampah itu ke tengah laut dan dimakan oleh satwa laut. "Jadi hewan laut juga makan racun dari sampah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement