Advertisement
Tiga Materi Diusulkan Jadi Mapel Wajib Semua Jenjang Pendidikan
Anggota DPR RI Idham Samawi saat memberikan paparan materi diskusi kebangsaan, Jumat (7/12/2018) malam. - Harian Jogja/Sunartono
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Tiga materi yang terdiri atas Pancasila, Sejarah Bangsa dan Ilmu Bumi diusulkan menjadi mata pelajaran (mapel) wajib bagi semua jenjang pendidikan. Ketiga mata pelajaran itu dinilai paling penting untuk ditanamkan pada anak dalam membentuk karakter kebangsaan yang kuat. Usulan itu menguat dalam diskusi kebangsaan di salah satu hotel di Kota Jogja, Jumat (7/12/2018) malam.
Anggota DPR RI Idham Samawi mengatakan merespon situasi kebangsaan yang akhir-akhir ini terjadi, perlu ada semangat untuk terus membumikan Pancasila sebagai dasar negara. Ia siap pasang badan jika ada pihak yang menyatakan Pancasila tidak dibutuhkan lagi.
Advertisement
"Saya siap diajak diskusi 30 hari 30 malam jika ada pihak yang berpendapat bahwa Indonesia butuh utuh tanpa Pancasila," terang Idham, Jumat (7/12/2018) malam.
Politisi PDIP ini mengatakan tantangan bangsa dalam membumikan Pancasila semakin berat. Seharusnya anak bangsa yang tergabung
dalam ormas maupun parpol memiliki pemahaman moral yang kuat akan kebangsaan.
Idham mengatakan PDIP di tingkat pusat dan daerah akan memperjuangkan tiga mata pokok untuk bisa masuk sebagai mapel wajib di semua jenjang pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi. Ketiga mapel ini dinilai sangat mendesak untuk merespon kondisi kebangsaan Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini.
"Ada tiga mapel yang sedang kami perjuangkan Pancasila, sejarah perjuangan bangsa dan ilmu bumi," katanya.
Ia mengatakan, pelajaran sejarah atau dulu dikenal dengan pendidikan sejarah perjuangan bangsa dinilai penting untuk diberikan. Alasannya karena sangat ironis saat ini banyak generasi muda hingga calon pemimpin yang tidak memahami perjalanan perjuangan bangsa.
"Karena kemerdekaan itu bukan datangvdari langit tetapi dengan penuh perjuangan, pemahaman itu yang kadang kurang," ujarnya.
Sedangkan ilmu bumi, kata dia, dengan alasan agar anak-anak ke depan sebagai calon pemimpin bangsa bisa memahami bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Pemahaman itu sebagai bekal awal agar anak memiliki kecintaan terhadap tanah air.
"[Tiga materi] Ini yang sedang kami perjuangkan," katanya.
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menambahkan, melalui penanaman Pancasila diharapkan ke depan generasi penerus bisa menjalankan tugas merawat keberagaman di Indonesia maupun daerah. Karena dengan Pancasila dapat menyatukan segala perbedaan.
Apalagi di DIY dengan Jogja Istimewa, wilayah yang berpenduduk 3,6 juta jiwa, terdapat ratusan ribu pendatang yang belajar dan bekerja di Jogja hidup dalam keberagaman dan saling menghargai.
"Calon generasi penerus harus dipersiapkan agar bisa merawat kebhinnekaan, ini sangat penting," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
60 Pendaki Naik Semeru Saat Erupsi Terjadi, Begini Kondisinya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ojol DIY Beri Pesan Damai Jelang Aksi Nasional di Jakarta
- Curi Laptop untuk Bayar Utang, Mahasiswa di Gamping Ditangkap
- Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran di Kulonprogo, Ini Keistimewaannya
- Kasus Korupsi Bohol Gunungkidul Segera Disidang, Dua Tersangka Ditahan
- Pekerja PT SAK Kembali Datangi Bupati Kulonprogo untuk Tuntut Gaji
Advertisement
Advertisement




