Advertisement

Inilah Rekayasa Lalin Malam Tahun Baru di Jogja

Abdul Hamied Razak
Selasa, 25 Desember 2018 - 14:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Inilah Rekayasa Lalin Malam Tahun Baru di Jogja Ilustrasi rekayasa lalu lintas - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Rekayasa lalu lintas akan diterapkan di sejumlah ruas jalan, terutama menuju kawasan Malioboro. Sejumlah parkir juga disiapkan bagi pengunjung yang merayakan pergantian tahun di Malioboro.

Kepala Direktur Lalu Lintas Polda DIY Kombes Tri Julianto menjelaskan rekayasa arus lalu lintas selama libur Natal dan tahun baru lebih difokuskan pada pengamanan jalur seperti jalur wisata dan jalur kota. Seperti kawasan Malioboro. Pada malam tahun baru nanti, katanya, ada penerapan rekayasa lalu lintas yang dilakukan.

Advertisement

"Pola rekayasa dimulai pukul 15.00 sampai 17.00 WIB ada pengosongan arus. Kami berharap pukul 19.00 Malioboro steril dari kendaraan," katanya.

Sejumlah rekayasa akan dilakukan di beberapa titik. Rekayasa di simpang Simanjuntak hingga Gramedia, misalnya, kendaraan dari Simanjuntak ke arah Gramedia dibuat satu arah. Tidak bisa langsung belok ke jalan Sudirman. Adapun kendaraan dari arah RS Bethesda harus belok ke kanan (jalan Cik Ditiro) atau ke kiri (jalan Suroto), tidak bisa langsung lurus menuju Tugu Jogja.

Arus kendaraan dari simpang Attakrib melewati Tugu hingga Simanjuntak tetap dibuat dua arah. Adapun dari Simanjuntak ke Gramedia dibuat satu arah.

Di simpang Attakrib kendaraan dilarang ke arah Selatan (Badran), begitu juga di perempatan Pingit, kendaraan dilarang menuju ke Selatan (ke arah Samsat DIY). Kendaraan juga dilarang melintas jalan Margonda Utomo (Mangkubumi) atau ke Selatan Tugu. Di simpang Mirota Kampus, kendaraan juga dilarang melintas ke Selatan tetapi diarahkan ke Jalan Kaliurang dan jalan Sardjito bagi yang akan menuju simpang Jetis, Tugu dan jalan Magelang.

Di simpang Jlagran, kendaraan tidak boleh ke arah timur dan selatan. Sebab jalan Jend. Suprapto dibuat menjadi satu arah ke Utara menuju jalan Mataram. Di perempatan Ngabean, kendaraan dilarang masuk ke arah Timur atau jalan KH. Ahmad Dahlan hingga titik nol. Jalur alternatif ke titik nol bisa melewati jalan Wahid Hasyim ke jalan Kauman. Di simpang Pangurakan (Alun-alun Utara) kendaraan dari jalan Pekapalan dilarang ke arah Utara (Pangarukan) atau ke arah titik nol.

Di simpang Gondomanan, kendaraan dari Jalan Mataram satu arah ke Selatan hingga jalan Suryotomo. Jalan Juminahan juga dibuat satu arah ke Timur. Sementara jalan Perwakilan dan Jalan Suryatmajan tidak boleh dilintasi kendaraan.

Kendaraan dari jalan Brigjend Katamso tidak boleh ke arah jalan Senopati (titik nol) tetapi diarahkan ke jalan Sultan Agung karena jalan Suryotomo hingga Jalan Mataram dibuat satu arah. Kendaraan dari arah jalan Sultan Agung wajib ke jalan Brigjend Katamso.

Kendaraan dari jalan Senopati, Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Sultan Agung tidak boleh ke Utara (jalan Suryotomo).

Di jalan Letjen Suprapto, meski dibuat dua arah namun sirip-sirip jalan mulai jalan Jlagran Lor, jalan Pringgokusuman, jalan Kemetiran Kidul, dan jalan KS Tubun tidak boleh dilewati kendaraan dari jalan Suprapto (negatif ke Timur). Pasalnya sirip-sirip jalan ini dibuat satu arah ke Barat. Jadi kendaraan dari jalan Bhayangkara yang satu arah ke Selatan bisa keluar melalui sirip-sirip jalan menuju jalan Letjen Suprapto. Jalan Pasar Kembang ke arah Malioboro ditutup untuk dilewati.

"Kami tidak menutup semua jalan. Ada beberapa jalur yang dijadikan jalur keluar. Kalau dari kota sudah penuh, kami akan lakukan upaya untuk menarik arus yang di dalam kota menuju ringroad," kata dia.

Kepala Bidang Parkir Dinas Perhubungan Kota Jogja Imanudin Aziz mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan ke Kota Jogja, Pemkot menyiapkan lokasi parkir alternatif selama libur panjang akhir tahun. Selain Tempat Khusus Parkir (TKP) yang dikelola Pemkot mulai TKP Abu Bakar Ali, TKP Senopati, TKP Ngabean, TKP Sriwedani, dan TKP Beringharjo, terdapat juga lokasi parkir yang melibatkan pengelola parkir swasta.

Sejumlah lokasi parkir alternatif yang disediakan di antaranya di Jalan Ketandan dan persil atau sebidang lahan di Jalan KH Ahmad Dahlan yang mampu menampung sekitar 50 unit mobil. Kedua persil tersebut bisa dimanfaatkan wisatawan yang hendak ke titik nol dan kawasan Malioboro.

Ada juga lokasi parkir alternatif di Jalan Brigjen Katamso, yaitu di Purawisata dan persil di sisi utara Purawisata. Wisatawan juga bisa memanfaatkan lokasi parkir di seputar kawasan Kridosono, yaitu di Jalan Ahmad Jazuli.

"Meski lokasinya agak jauh dari Malioboro, tapi masih bisa terjangkau," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah

News
| Rabu, 24 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement