Pembangunan Taman Budaya di Gunungkidul Diusulkan Jadi Proyek Jangka Panjang
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pekerjaaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Gunungkidul telah menyelesaikan pembangunan Taman Budaya tahap pertama di tahun ini. Untuk mempercepat penyelesaikan, program pembangunan akan diusulkan menjadi proyek jangka panjang atau multiyear.
Kepala DPUPRKP Gunungkidul Eddy Praptono mengakui tahap pertama pembangunan Taman Budaya tahap pertama di Desa Logandeng, Playen sudah selesai. Total anggaran yang disediakan untuk menyelesaikan dasar gedung mencapai Rp15 miliar.
Advertisement
Menurut dia, pembangunan taman budaya tidak akan selesai dalam satu tahun anggaran. Oleh karenanya, untuk mempercepat dalam proses pengerjaan, Eddy menyusun rencana agar program tersebut diubah menjadi pengerjaan jangka panjang.
“Secara lisan sudah kami sampaikan ke provinsi [pemilik dana keistimewaan yang digunakan membangun taman budaya]. Rencananya usulan resmi baru kami sampaikan di awal tahun nanti,” kata Eddy kepada wartawan, Sabtu (29/12/2018).
Dia menjelaskan, pengerjaan dengan sistem multiyear dinilai lebih efektif. Salah satunya mempermudah dalam pertanggungjawaban. Selain itu, proyek dapat diselesaikan dengan cepat karena tidak terpaku pada satu tahun anggaran.
“Kalau bisa, saya yakin pertengahan 2020, taman budaya sudah selesai dibangun. Tapi kalau dengan sistem yang biasa [lewat satu tahun anggaran] akan lebih lama lagi,” ungkapnya.
Meski demikian, sambung Eddy, kepastian apakah pembangunan taman budaya berubah menjadi program multiyear sangat bergantung dengan kebijakan dari Pemerintah DIY. Selain itu, usulan ini juga harus mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan.
“Kalau ini jadi maka menjadi program pembangunan dengan sistem multiyear pertama di Gunungkidul. untuk kesiapan, kami sudah lakukan studi ke Kota Jogja dan Kulonprogo yang sudah terlebih dahulu melaksanakannya,” imbuhnya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Bidang Cipta Karya, DPUPRKP Gunungkidul Agus Subaryanto. Menurut dia, pembangunan taman budaya akan lebih efektif bila dilaksanakan dengan jangka panjang.
“Ya kalau multiyear lebih cepat dan pertanggungjawaban juga mudah. Beda kalau harus per tahap karena bisa saja rekanan yang mengerjakan akan berbeda di setiap tahun anggaran,” katanya.
Meski setuju dengan program jangka panjang, namun Agus mengakui hanya bisa mengusulkan dan keputusan berada di Pemerintah DIY, selaku pemilik anggaran.
“Keputusan ada di provinsi. Yang jelas tahun ini ada pagu sekitar Rp51 miliar untuk lanjutan pembangunan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
312.000 Remaja di Indonesia Terpapar Narkoba, Berawal dari Rasa Penasaran
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Pemilik Karaoke di Parangkusumo Bantul Pekerjakan Anak di Bawah Umur Jadi LC, Ini Modusnya
- Cegah "Serangan Fajar" di Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bantul Akan Lakukan Patroli
- Baru Lima Usaha Katering di Bantul yang Miliki SLHS untuk Program Makan Bergizi Gratis
- Bawaslu Surati Paslon Terkait APK yang Dipasang di Pohon
- Petani di Gunungkidul Dapat BLT Cukai Tembakau Rp537 Juta
Advertisement
Advertisement