Advertisement

Promo November

DKP Kulonprogo Evaluasi Target Produksi Perikanan 2019

Uli Febriarni
Minggu, 06 Januari 2019 - 17:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
DKP Kulonprogo Evaluasi Target Produksi Perikanan 2019 Nelayan sedang bekerja sama mendorong kapal ke pantai, di Pantai Bugel, Senin (31/12/2018). - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo berencana mengevaluasi target perikanan, baik tangkap maupun budi daya.

Kepala DKP Kulonprogo, Sudarna, mengungkapkan evaluasi dilakukan melihat hasil realisasi perikanan selama 2018 yang saat ini sudah masuk. "Produksi ikan budi daya belum optimal, begitu juga produksi ikan tangkap. Evaluasi kami lakukan agar pada 2019 produksi bisa meningkat," ujarnya, Minggu (6/1/2019).

Advertisement

Ia mengakui pada 2018 DKP tidak mampu mencapai target produksi ikan tangkap. Pada September hingga Desember adalah musim migrasi ikan yang diperkirakan akan memberikan banyak hasil ikan, namun saat itu dibarengi adanya gelombang tinggi pada Oktober hingga Desember. Kondisi itu menyebabkan nelayan tidak melaut, sehingga hasil tangkapan ikan turun. Belum lagi beberapa nelayan memilih beralih membudidayakan udang. "Karena kalau mereka melaut hasilnya juga tidak optimal," ujarnya.

Untuk perikanan budi daya, kendati sebelumnya DKP sempat pesimistis terhadap hasil produksi ikan budi daya, pada kenyataannya produksi ikan tersebut melebihi target. Padahal diketahui sejumlah kolam ikan budi daya di beberapa wilayah dikosongkan karena pemutusan jaringan irigasi Kalibawang.

Sudarna optimistis hasil produksi ikan budi daya akan optimal pada 2019. Apalagi melihat dari angka produksi ikan budi daya triwulan kedua mengalami peningkatkan drastis karena ada panen dini. Namun hal itu juga berdampak pada turunnya produksi perikanan budi daya pada triwulan ketiga. Ketika saluran irigasi sudah dibuka pada triwulan keempat aktivitas budi daya kembali berjalan normal namun hasil produksi belum optimal.

Kepala Bidang Perikanan Budi Daya DKP Kulonprogo, Leo Handoko, mengatakan Kulonprogo memiliki sejumlah pusat budi daya ikan. Ketika saluran irigasi Kalibawang dimatikan, maka pusat-pusat budi daya tersebut tak mendapatkan pasokan air. Dampaknya dipastikan produksi ikan budi daya turun hingga lebih dari 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement