Advertisement

Satgas Berani Hidup Harus Bergerak Secara Nyata Atasi Kasus Bunuh Diri Gunungkidul

David Kurniawan
Selasa, 08 Januari 2019 - 18:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Satgas Berani Hidup Harus Bergerak Secara Nyata Atasi Kasus Bunuh Diri Gunungkidul Ilustrasi Bunuh Diri

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Bupati Gunungkidul Badingah mengaku prihatin dengan kasus gantung diri yang terjadi di awal tahun. Ia pun berharap kepada satuan tugas (Satgas) Berani Hidup benar-benar memberikan kontribusi nyata untuk pencegahan.

“Jangan hanya rapat-rapat saja, tapi harus ada aksi nyata dalam pencegahan. Ini juga berlaku di semua jajaran yang terlibat, termasuk masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam pencegahan,” kata Badingah kepada wartawan, Selasa (8/1/2019).

Advertisement

Menurut dia, upaya pencegahan tidak hanya sebatas ide-ide. Namun harus diwujudkan dalam aksi nyata sehingga hasilnya dapat dilihat. “Jujur kami prihatin dengan angka gantung diri. Jadi, kami berharap semua ikut berpartisipasi untuk mencegah secara bersama-sama,” ungkapnya.

Badingah mengatakan, di setiap puskesmas sudah ada layanan konseling bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Petugas Layanan ini bisa dioptimalkan untuk pencegahan.

“Motif dari bunuh diri paling banyak karena depresi akibat gangguan jiwa. Jadi layanan ini dapat dimanfaatkan sehingga orang yang depresi bisa ditangani dengan benar dan tidak bunuh diri,” imbuhnya.

Kapolres Gunungkidul AKBP Ahmad Fuady, mengatakan di awal tahun ini sudah ada empat kejadian gantung diri. Menurut dia, kejadian ini harus menjadi perhatian untuk mencegah agar tidak semakin banyak.

“Kami akan membantu pemkab dalam upaya pencegahan. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran dari babhinkamtibmas di desa-desa untuk memberikan penyuluhan,” katanya.

Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Heri Kriswanto mengatakan, kasus bunuh diri yang terjadi di awal tahun harus menjadi perhatian pemerintah. Menurut dia, upaya pencegahan butuh dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat.

“Peran dari keluarga juga sangat penting karena merekalah yang tahu bagaimana perubahan perilaku dari anggota keluarganya. Jadi pada saat ada perubahan-perubahan perilaku bisa didampingi dan diperhatikan agar tidak berbuat nekat,” katanya.

Heri pun berharap kepada satgas berani hidup benar-benar memaksimalkan tugas dalam upaya pecegahan. Salah satunya dilakukan dengan sosialisasi baik melalui pertemuan dengan warga maupun penyebaran poster-poster tentang upaya pencegahan di desa-desa. “Satgas harus bekerja lebih keras agar pencegahan dapat maksimal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement