Advertisement

Tradisi Memberi Angpau kepada Sesepuh

Kusnul Isti Qomah
Kamis, 07 Februari 2019 - 08:32 WIB
Mediani Dyah Natalia
Tradisi Memberi Angpau kepada Sesepuh Pengunjung toko sedang melihat-lihat baju cheongsam di salah satu toko di jl Ketandan, Jogja, Rabu (23/1). - Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Setiap Tahun Baru Imlek ada tradisi memberikan angpau berupa uang yang dimasukkan dalam amplop berwarna merah.

Ketua I Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) Jimmy Sutanto mengatakan angpau biasanya diberikan saat Tahun Baru ketika keluarga saling mengunjungi. Angpau terutama diberikan dari orang tua kepada anak-anak, orang yang lebih muda, atau belum menikah. "Sebaliknya kalau orang tuanya sudah sepuh, anak yang sudah usaha itu memberi angpau kepada orang tua," ujar dia, Rabu (6/2).

Advertisement

Jimmy mengungkapkan pemberian angpau kepada orang tua merupakan sebuah bentuk perhatian kepada orang tua. "Angpau itu diberikan kepada orang tua yang sudah tidak bekerja lagi. Sebagai tanda bakti. Jadi, tidak bisa sembarang orang menagih angpau. Salah kaprah itu," ujar dia.

Warna merah, Jimmy mengungkapkan pada zaman dahulu orang Tionghoa telah memulai tradisi merayakan tahun baru. Setiap kali masyarakat merayakan tahun baru datang sesosok raksasa yang suka membuat kekacauan. Orang-orang pun mencari tahu kelemahan raksasa akhirnya diketahui si raksasa takut dengan warna merah, petasan, dan genderang. Untuk mengusir raksasa itu, masyarakat kuno mengunakan warna merah, petasan, dan genderang dalam setiap tahun baru.

"Ini untuk mengusir raksasa itu. Semacam tolak bala. Makanya ketika meyampaikan rasa gembira itu pakai merah semua," ujar dia.

Tradisi pemberian angpau juga dilakukan para anggota Paguyuban Hakka Yogyakarta. Selain memberikan angpau kepada anak-anak dan anggota keluarga yang lebih muda yang belum menikah, angpau juga diberikan kepada sesepuh. Namun, sesepuh yang diberi angpau bukan hanya sesepuh yang merupakan anggota keluarga, tetapi juga sesepuh yang di dalam paguyuban.

Sekretaris Paguyuban Hakka Yogyakarta Dewi Mayangsari mengatakan angpau diberikan kepada para sesepuh yang usianya 70 tahun ke atas. "Sebagai muda mudi harus santun ke orang tua. Kami juga basuh kaki orang tua sebagai tanda terima kasih dan enggak melupakan jasa mereka. Ada angpau untuk anak-anak dan sekarang giliran yang muda memberi yang tua," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement