Advertisement
Untuk UMKM, Kunci Utama Tak Cuma Modal
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Salah satu penulis buku Pengembangan UMKM antara Konseptual dan Pengalaman Praktis, Hempri Suyatna, menilai potensi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kulonprogo belum dikelola dengan maksimal.
Banyak pelaku UMKM yang mengeluhkan modal sebagai kendala dalam mengembangkan usaha padahal modal bukan kunci utama dalam usaha. Ada mentalitas dan kemampuan sumber daya manusia yang berperan penting dalam pengembangan usaha.
Advertisement
Hal itu dia ungkapkan dalam bedah buku Pengembangan UMKM antara Konseptual dan Pengalaman Praktis yang digelar Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY di Balai Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Rabu (20/2/2019).
“Mesti ada peran dari pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan secara intensif agar UMKM di Kulonprogo bisa bersaing di tengah derasnya produk luar,” ungkapnya, Rabu. Hempri menegaskan buku yang dia tulis mengedepankan teori disertai praktik.
Kepala Seksi Pengembangan Minat dan Budaya Baca DPAD DIY Aris Wiryanto mengungkapkan acara kemarin merupakan bedah buku ke-13 yang digelar DPAD untuk warga di DIY. Buku yang dijabarkan disesuaikan dengan potensi di tiap-tiap daerah dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya.
Untuk warga Hargowilis, tema yang diangkat terkait dengan pengembangan UMKM agar masyarakat bisa lebih mengkaji dan mendalami potensi UMKM di wilayah tinggal mereka, sekaligus menanamkan mental berwirausaha.
Sejumlah buku karya Hempri itu turut dibagikan kepada masyarakat yang ikut dalam bedah buku kemarin. “Masyarakat butuh inspirasi dari buku. Kami [DPAD] berharap agar masyarakat semakin gemar membaca buku,” ujar Aris.
Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY Hamam Mutaqim mengatakan target utama dari bedah buku tersebut yaitu mempersiapkan warga Kulonprogo agar bisa mengembangkan produk UMKM dan bisa bersaing seiring dengan dibukanya bandara di Kecamatan Temon.
“Harapannya nanti produk di Kulonprogo layak jual bagi para wisatawan, sekaligus persiapan menghadapi bandara. Sejak dari dulu tempat wisata di Waduk Sermo, Kalibiru, sudah terkenal, ini harus dijadikan suatu peluang,” ucapnya.
Menurut Hamam, bedah buku merupakan terobosan agar masyarakat bisa mendapatkan rujukan dalam mengembangkan usahanya. Ia mengatakan bedah buku juga memberikan wawasan pada masyarakat dan memotivasi supaya masyarakat bisa berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang DPO Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Ditangkap di Papua
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
Advertisement
Advertisement