Advertisement

Baru 38.300 Meter Kubik Sampah di Kulonprogo yang Tertangani

Fahmi Ahmad Burhan
Rabu, 13 Maret 2019 - 19:07 WIB
Sunartono
Baru 38.300 Meter Kubik Sampah di Kulonprogo yang Tertangani Ilustrasi aktivitas pembuangan sampah di TPST Piyungan. Foto diambil beberapa waktu lalu. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, WATES--Dari sekitar 200.000 meter kubik sampah per tahunnya yang dihasilkan di Kulonprogo, hanya 38.394 meter kubik per tahun sampah saja yang bisa tertangani.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Persampahan, Air Limbah, dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Toni mengatakan, pihaknya hanya bisa menangani sampah di Kulonprogo sampai 38.394 meter kubik saja dalam setahun.

Advertisement

"38.394 meter kubik sampah per tahunnya yang tetangani, sisanya sampah yang berserakan yang tidak tetangani atau juga yang diolah," ujar Toni pada Harian Jogja, Selasa (12/3/2019). Sementara menurutnya, total sampah di Kulonprogo bisa sampai 200.000 meter kubik per tahunnya.

Jawatannya mengangkut sampah yang sudah menjadi residu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ia mengatakan, selain sampah residu yang dibuang ke TPA, ada juga pengelolaan sampah di masyarakat melalui tempat pembuangan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS 3R) dan bank sampah.

Residu sampah semuanya bermuara pada sebuah TPA seluas satu hektar di Desa Banyuroto, Nanggulan. Menurut Toni, meskipun ada TPS 3R dan bank sampah, namun keberadaan keduanya tidak maksimal dalam mengolah sampah.

Toni mengatakan, TPS 3R di Kulonprogo saat ini ada sembilan. Menurutnya residu sampah yang dihasilkan oleh TPS 3R mencapai 70% dari total sampah. Sementara yang bisa terolah di TPS 3R hanya 30% saja.

Kabid Tata Lingkungan DLH Kulonprogo, Heni Hermawati mengatakan, selain dengan TPS 3R, pengolahan sampah di Kulonprogo juga melalui adanya bank sampah. Saat ini, di Kulonprogo hanya ada 116 bank sampah. Bank sampah tersebut bisa mengolah sampai 3.000 meter kubik per tahunnya.

"Dari 116 bank sampah itu tidak semuanya aktif. Kami coba dorong, sampai tingkat dusun, agar tiap dusun itu membuat bank sampah. Jadinya sampah di tingkatan dusun itu tidak kemudian langsung dibuang, tapi bisa diolah di bank sampah," ujar Heni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement