Advertisement
Tangani Sampah, DLH Bantul Optimalkan Semua TPST

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul mengoptimalkan kapasitas pengolahan sampah pada sejumlah tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan tempat pengolahan sampah sistem reduce reuse dan recycle yang telah dikembangkan di daerah tersebut.
"Selain fokus pengolahan sampah internal di Pasar Niten, pengolahan sampah di Bantul dengan lebih mengoptimalkan tempat pengolahan sampah yang lain, seperti di TPST Argodadi Sedayu yang saat ini mampu mengolah sekitar 30 ton sampah per hari," kata Kepala DLH Bantul Bambang Purwadi Nugroho di Bantul, Selasa.
Advertisement
Dia mengatakan, TPST Modalan Banguntapan yang belum lama ini selesai dilakukan maintenance (perawatan) rutin insineratornya, diharapankan juga bisa meningkat kemampuan mengolah sampahnya menjadi sebanyak 16 ton per hari.
"Kami juga sudah melakukan penjajakan opsi agar bisa segera mengolah sampah di ITF (Intermediate Treatment Facility) Karbonasi Bawuran yang memiliki kapasitas mengolah sampah 49 ton per hari, dari yang saat ini sudah bisa mengolah sampah 20 ton per hari," katanya lagi.
BACA JUGA:Â Hingga Agustus 2025 Ada 114 Kasus Kebakaran di Bantul, Kebanyakan Penyebabnya Ini
Bambang menambahkan, untuk ITF Karbonasi di Bawuran yang memang fokus menangani sampah dari Yogyakarta terus diupayakan bertambah kapasitas pengolahan, agar nantinya bisa ada slot untuk sampah dari Bantul, dengan harapan sembilan ton sampah dari Bantul bisa diolah di ITF Karbonasi Bawuran.
Meski demikian, kata dia, kesadaran masyarakat untuk melakukan pilah sampah secara mandiri tetap harus dibudayakan untuk mewujudkan Bantul Bersih Sampah, terlebih sampah organik atau sisa makanan yang diproduksi di Bantul mencapai 50 ton per hari.
"Masyarakat harus rajin pilah sampah, karena peluangnya sampah organik kita hampir di angka 50 persen. Kalau total sampah harian kita sekitar 100 ton itu, 50 persennya sendiri organik, makanya kita bergandengan tangan, bareng-bareng dan kami siapkan alatnya, SDM, kemudian teknologi," katanya.
Dia mengatakan, terlebih saat ini dari pengolahan sampah di TPST tingkat kabupaten tersebut, Kabupaten Bantul rutin mengirimkan refuse derived fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif ke salah satu pabrik di Cilacap Jawa Tengah rata rata sekitar 25 ton per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Talut Sungai Gajahwong Ambrol, Rumah Warga di Bantul Terancam
- Tak Punya Kartu Tani, Petani Bantul Tetap Bisa Tebus Pupuk Subsidi
- Lahan Pemakaman Penuh, DPRD Kota Jogja Siapkan Regulasi Makam Tumpuk
- Kodim Kulonprogo Siaga Kebencanaan Kala Anomali Cuaca Musim Kemarau
- 5 Warga Terdampak Pembangunan Mapolda Baru Terima Kunci Rumah Relokasi
Advertisement
Advertisement