Advertisement

Ngaku Taubat di Depan Aqua Dwipayana, Napi Ini Terima Hadiah Umrah

Abdul Hamied Razak
Senin, 25 Maret 2019 - 17:17 WIB
Arief Junianto
Ngaku Taubat di Depan Aqua Dwipayana, Napi Ini Terima Hadiah Umrah Kepala Lapas Wirogunan Satriyo Waluyo (kiri) menyerahkan cinderamata kepada Konsultan Komunikasi dan Motivator Aqua Dwipayana di Lapas Wirogunan Jogja, Senin (25/3/2019). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja,com, JOGJA—Ratusan warga binaan Lapas Wirogunan Jogja mengikuti ceramah motivasi bersama konsultan komunikasi dan motivator Aqua Dwipayana, Senin (25/3/2019). Dalam kegiatan tersebut salah seorang warga binaan, David alias Dragon, warga Pandowoharjo, Sleman mendapatkan hadiah umrah dari Aqua.

Di hadapan ratusan peserta warga binaan, David yang sejak 2000 sudah belasan kali keluar masuk penjara mengaku sudah hijrah dan bertaubat. Dia ingin keluar dari lembah hitam selama ini karena sudah lelah. "Saya juga berharap semua teman-teman di sini, setelah keluar nantinya bisa menjadi orang baik dan tidak terlibat lagi dengan aksi kriminalitas," katanya.

Advertisement

Atas pengakuan tersebut, Aqua pun secara spontan memberikan dia hadiah untuk berangkat umrah. Hadiah tersebut bisa digunakan oleh sang Dragon untuk setelah dinyatakan bebas. Dragon satu dari empat warga yang berani mengungkapkan kesalahan atas kesalahan dan mengaku bertobat.

Selain Dragon, warga binaan lainnya yang bersuara adalah mantan kepala Kesbangpol Jogja Sukamto dan narapidana kasus penipuan Banu. "David orang yang berbesar hati, mengakui kesalahan dan hijrah. Saya setiap tahun memang biasa memberatkan umrah dari penjualan buku ini," kata penulis buku The Power of Silaturahim itu.

Dia berharap warga binaan juga bisa mengikuti jalan David. Aqua mengajak warga binaan untuk terus bersyukur kepada Tuhan. Menurut dia ada tiga kunci untuk meraih kesuksesan, yakni berhati bersih, berkomunikasi yang baik, dan berpikir positif. Bagi dia setiap orang sejatinya baik.

Kalaupun pernah melakukan kesalahan hal itu bagian dari kekhilafan. Baginya, manusia tidak berhak menilai keburukan orang lain. Hanya Tuhan yang berhak menilai. "Suatu kesalahan atau kekhilafan yang mengantarkan ke sini [lembaga pemasyarakatan] harus dijadikan pelajaran. Sebab, manusia tidak lepas dari salah dan khilaf. Kita harus tetap semangat, optimis menatap masa depan lebih baik," katanya.

Kepala Lapas Wirogunan Satriyo Waluyo mengatakan program tersebut bisa memberikan dampak positif bagi para warga binaan. Selain terus memotivasi para warga binaan agar tampil baik, juga bertujuan mempersiapkan mental mereka saat kembali bermasyarakat. "Selain ada MoU, program ini juga akan digelar di sekitar 600 lapas untuk memberikan pembekalan dan motivasi kepada warga binaan," katanya.

Dia juga mengapresiasi hadiah Aqua untuk David Dragon. Awalnya, David termasuk salah seorang napi yang diawasi. Pengawasan dilakukan karena dia dinilai menjadi salah satu napi yang merekrut dan memprovokasi warga binaan untuk melawan petugas.  "Tapi ternyata saya lihat langsung orangnya malah sudah hijrah. Awal 2020, David bisa bebas bersyarat, tapi untuk berangkat umrah sekitar 2021," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement