Advertisement
7.000 Pekerja Informal Ditargetkan Ikut Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul terus menggelar sosialisasi kepesertaan. Selain menyasar pekerja di sektor formal, sektor informal juga ditarget menjadi sasaran kepesertaan. Untuk tahun ini BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul menargetkan 7.000 peserta dari sektor informal.
Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BPJS ketenagakerjaan Kabupaten Gunungkidul, Dhian Novita, mengatakan kepesertaan dari sektor informal masih minim. Hingga saat ini yang terdata dalam kepesertaan baru mencapai 2.900 orang.
Advertisement
Dian menyatakan jajarannya terus menyosialisasikan kepesertaan tak hanya untuk pekerja formal. Sosialiasi juga dilakukan secara mandiri dengan mendatangi para pekerja secara langsung, seperti mendatangi kelompok nelayan serta ke pasar tradisional. “Kami terus melakukan sosialisasi karena semua berhak ikut kepesertaan karena banyak manfaat yang bisa diperoleh,” katanya kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).
Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, kematian hingga jaminan hari tua. Menurut dia, kepesertaan ini sangat membantu pekerja saat terjadi insiden. Sebagai contoh saat terjadi kecelakaan kerja, seluruh biaya perawatan ditanggung dan pekerja mendapatkan santunan tidak mampu bekerja. “Hal yang sama juga diberikan saat terjadi kematian dalam kecelakaan kerja akan ada kompensasi yang diberikan kepada keluarga pekerja,” katanya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Gunungkidul, Suyono, mengatakan komitmennya untuk membantu sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan. Menurut dia sosialisasi untuk pekerja informal di Gunungkidul meliputi petani, buruh bangunan, nelayan dan pedagang. “Kepesertaan bukan hanya untuk PNS atau pekerja di sektor formal, tapi kalangan seperti buruh, pedagang, nelayan juga membutuhkan jaminan perlindungan kerja,” katanya.
Suyono menuturkan jaminan sosial untuk para pekerja informal sangat penting karena pekerja rentan mengalami kecelakaan kerja sehingga membutuhkan jaminan. “Selain BPJS Kesehatan ada BPJS Ketenagakerjaan sehingga diharapkan masyarakat Gunungkidul ikut karena kepesertaan dapat memberikan jaminan saat terjadi kecelakaan kerja hingga kematian,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Masih ada 1.744 Kasus HIV di Kota Jogja, Layanan Pengobatan Dipermudah
- 1.000 Petugas SPPG Bantul Dibekali Pelatihan Penjamah Makanan
- KPK Periksa 5 Saksi Dugaan Korupsi Kuota Haji di Polresta Jogja
- 1,3 Juta Liter Air Didistribusikan BPBD Bantul ke Wilayah Kekeringan
- Terdakwa Kecelakaan yang Menewaskan Mahasiswa UGM Dituntut 2 Tahun
Advertisement
Advertisement