Advertisement
Diduga Salah Input, PPP Sleman Ungkap Kehilangan Ribuan Suara

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Proses rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman pada Selasa (7/5/2019) malam diwarnai protes dari kubu Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal tersebut dikarenakan perolehan suara PPP berkurang sebanyak 1.508 suara yang diduga karena kesalahan input.
"Awalnya kami menerima laporan dari saksi di Kecamatan Depok, di plano tertulis 2.929, namun saat dihitung, kami kehilangan 1.508 suara," kata Ketua DPC PPP Sleman, HM Nasikhin, Selasa (7/5/2019) malam di Aula Bappeda Sleman.
Advertisement
Ia menduga, kehilangan tersebut dikarenakan salah input. Ia pun langsung mengajukan keberatan dan meminta kepada KPU untuk melakukan penghitungan ulang.
“Angka seribu itu cukup besar, meskipun kami di dapil 4 [dapil yang kehilangan suara] tidak mendapatkan kursi, dan biar jelas semuanya, kami minta diulang penghitungan plano semuanya, buka bersama disaksikan semua partai," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi mengakui memang ada perbedaan angka perolehan suara PPP untuk surat suara DPRD Kabupaten di Kecamatan Depok.
"Kami mencoba untuk menelusuri dan kami persilakan ke PPK [Panitia Pemilihan Kecamatan] untuk memberi keterangan yang jelas dan terbuka di sidang, ada angka yang berbeda. Satu angkapun yang berbeda itu harus diklarifikasi, PPK yang melakukan proses input dari bawah sampai kecamatan," jelasnya.
Rapat pleno di KPU Sleman pada Selasa (7/5/2019) akhirnya diskors dan akan dilanjutkan kembali pada Rabu (8/5/2019) sekitar pukul 13.00 WIB. Sekedar informasi KPU Sleman telah menyelesaikan rekapitulasi di 16 kecamatan. Masih tersisa satu kecamatan, yakni Kecamatan Depok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP Bantul Sita 13.000 Batang Rokok Ilegal dari Rumah hingga Warung
- Ini Alasan Bupati Bantul Mewajibkan ASN Buat Biopori untuk Sampah
- Jaga Stabilitas Harga, Operasi Pasar Digelar di Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement