Advertisement
Ini yang Dilakukan Gunungkidul untuk Mencegah Meluasnya Antraks…
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul melalui lintas instansi melakukan berbagai upaya dalam mencegah meluasnya temuan antraks. Pemberian vaksin terhadap ternak terus dilakukan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan upaya pencegahan telah dilakukan mulai dari kebijakan melokalisasi ternak, penyemprotan anti biotik hingga pemberian vaksin agar ternak seperti kambing dan sapi yang dipelihara warga tidak tertular. Total hingga saat ini sudah ada 175 ekor sapi, 485 kambing dan sembilan domba yang diberikan vaksin.
Advertisement
“Vaksin akan terus dilakukan karena sesuai aturan di wilayah terpapar harus dilakukan vaksinasi ternak selama sepuluh tahun. Setiap tahunnya ternak-ternak divaksin sebanyak dua kali,” kata mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan ini Jumat (24/5/2019)..
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Veteriner, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan, pihaknya tidak ingin kecolongan lagi sehingga upaya pencegahan akan terus dilakukan. Selain terus memperluas area vaksinasi hewan ternak, juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan. “Kami rutin lakukan pengecekan karena ini bagian tugas agar kesehatan hewan terjaga. Salah satunya bisa dilihat di Pasar Hewan Siyono ada petugas yang melakukan pemeriksaan,” katanya.
Dia pun berharap kasus ini tidak semakin meluas dan penanganan hanya di satu lokasi. “Otomatis dengan adanya kasus, maka Gunungkidul masuk endemi antraks karena kasus yang sama bisa muncul lagi,” ungkapnya.
Kewaspadaan terhadap penyebaran antraks juga dilakukan di Dinas Kesehatan Gunungkidul. Ini lantaran, virus ini tidak hanya menyerang hewan tapi juga bisa menular ke manusia. “Kita masih menunggu hasil uji lab terhadap orang yang jadi suspect antraks,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty.
Guna pencegahan penularan, lanjut dia, dinkes akan melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan, khususnya warga yang tinggal berdekatan dengan area temuan kasus. “Tidak semua diperiksa karena pemerisakaan agar suasana menjadi gaduh. Yang jelas, kami akan terus pantau hingga kondisi benar-benar aman,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
Advertisement
Advertisement