Advertisement

Ini yang Dilakukan Gunungkidul untuk Mencegah Meluasnya Antraks…

David Kurniawan
Minggu, 26 Mei 2019 - 11:17 WIB
Sunartono
Ini yang Dilakukan Gunungkidul untuk Mencegah Meluasnya Antraks… Ilustrasi sapi yang ada di Pasar Hewan Imogiri, Bantul, akhir pekan lalu. - Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul melalui lintas instansi melakukan berbagai upaya dalam mencegah meluasnya temuan antraks. Pemberian vaksin terhadap ternak terus dilakukan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan upaya pencegahan telah dilakukan mulai dari kebijakan melokalisasi ternak, penyemprotan anti biotik hingga pemberian vaksin agar ternak seperti kambing dan sapi yang dipelihara warga tidak tertular. Total hingga saat ini sudah ada 175 ekor sapi, 485 kambing dan sembilan domba yang diberikan vaksin.

Advertisement

“Vaksin akan terus dilakukan karena sesuai aturan di wilayah terpapar harus dilakukan vaksinasi ternak selama sepuluh tahun. Setiap tahunnya ternak-ternak divaksin sebanyak dua kali,” kata mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan ini Jumat (24/5/2019)..

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Veteriner, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan, pihaknya tidak ingin kecolongan lagi sehingga upaya pencegahan akan terus dilakukan. Selain terus memperluas area vaksinasi hewan ternak, juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan. “Kami rutin lakukan pengecekan karena ini bagian tugas agar kesehatan hewan terjaga. Salah satunya bisa dilihat di Pasar Hewan Siyono ada petugas yang melakukan pemeriksaan,” katanya.

Dia pun berharap kasus ini tidak semakin meluas dan penanganan hanya di satu lokasi. “Otomatis dengan adanya kasus, maka Gunungkidul masuk endemi antraks karena kasus yang sama bisa muncul lagi,” ungkapnya.

Kewaspadaan terhadap penyebaran antraks juga dilakukan di Dinas Kesehatan Gunungkidul. Ini lantaran, virus ini tidak hanya menyerang hewan tapi juga bisa menular ke manusia. “Kita masih menunggu hasil uji lab terhadap orang yang jadi suspect antraks,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty.

Guna pencegahan penularan, lanjut dia, dinkes akan melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan, khususnya warga yang tinggal berdekatan dengan area temuan kasus. “Tidak semua diperiksa karena pemerisakaan agar suasana menjadi gaduh. Yang jelas, kami akan terus pantau hingga kondisi benar-benar aman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement