Advertisement
Operasi Ketupat Progo: 76 Kasus, 4 Meninggal Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Selama Operasi Ketupat Progo yang digelar 13 hari dan berakhir pada Senin (10/6/2019), Kepolisian Daerah (Polda) DIY mencatat terjadi 76 kasus kecelakaan lalu lintas di DIY dengan jumlah korban meninggal dunia empat orang dan delapan orang luka berat.
Angka kecelakaan tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 46 kasus. Namun secara fatalitas atau korban meninggal dan luka berat mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang tercatat lima orang meninggal dunia dan sembilan orang luka berat.
Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, pada tahun ini, ia memiliki beberapa catatan terkait dengan kecelakaan lalu lintas, sebab, kedatangan orang dengan kendaraan pribadi di DIY jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jadi mobilitas dan kepadatan di beberapa tempat di jalur-jalur wisata itu sangat tinggi sekali. Jalur-jalur wisata seperti di Gunungkidul dan beberapa jalur utama itu yang rawan kecelakaan,” kata Kapolda usai apel Konsolidasi Operasi Ketupat Progo, Kamis (13/6/2019).
Lebih lanjut, kata Dofiri, secara umum, Operasi Ketupat Progo 2019 berjalan dengan baik, situasi kamtibmas di DIY kondusif, termasuk juga ketika kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke DIY pada lebaran lalu.
“Alhamdulillah dapat terlaksana dengan baik dan lancar, yang menjadi target ketersediaan bahan pokok misalnya, terkendali dengan baik. Sisi kamtibmas situasinya kondusif. Untuk kasus lakalaut juga menurun, diduga karena adanya ubur-ubur di wilayah pantai sehingga membuat wisatawan malas bermain air laut,” ujar dia.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto menambahkan, pada operasi ketupat progo, personil kepolisian tidak hanya fokus dalam pengaturan lalu lintas, tetapi dalam operasi ini kepolisian juga fokus untuk melakukan pengamanan dan penindakan kriminalitas.
Berdasarkan data, jumlah kasus kriminalitas pada operasi ketupat progo tahun ini mencapai 23 kasus. Ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang hanya 13 kasus.
“Walaupun masih ada beberapa kekurangan dan kendala dalam pelaksanaan operasi, ini menjadi catatan untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan pada operasi-operasi berikutnya,” kata AKBP Yuliyanto.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement