Advertisement

Proyek Stasiun Tugu Jogja Senilai Rp854 Miliar Dimulai Bulan Ini

Abdul Hamied Razak
Senin, 15 Juli 2019 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Proyek Stasiun Tugu Jogja Senilai Rp854 Miliar Dimulai Bulan Ini Ilustrasi Stasiun Tugu Yogyakarta

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Ground breaking atau peletakan batu pertama proyek pengembangan kawasan terpadu Stasiun Tugu Jogja direncanakan dimulai Juli ini. Pengembangan kawasan heritage tersebut diharapkan selesai hingga tiga tahun ke depan.

Direktur Human Capital & Pengembangan PT Hutama Karya (Persero) Putut Ariwibowo mengatakan proyek dimulai sejak ground breaking dilaksanakan. Ground breaking sendiri direncanakan dilakukan pada Juli ini. Nilai investasi proyek diperkirakan mencapai Rp854 miliar, terdiri atas pengurusan perizinan, penunjukan konsultan sampai dengan konstruksi bangunan. Termasuk juga persiapan pengelolaan bangunan yang akan dibangun.

Advertisement

"Target konstruksi [selesai] selama empat tahun yang terbagi kedalam tiga tahapan pembangunan," katanya menjawab pertanyaan Harianjogja.com, Senin (15/7/2019).

Menurut Putut, masterplan sudah disusun oleh HK, dengan mempertimbangkan masukan dari para pihak dan saat ini sedang dalam proses persetujuan para pihak. Para pihak yang dimaksud Putut sesuai dengan Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemda DIY, Pemkot Jogja, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero) terkait Pengembangan Stasiun Tugu sebagai Transit Oriented Development.

"Kerja sama proyek Transit Oriented Development [TOD] Stasiun Tugu ini sudah disepakati sejak 29 Oktober 2018 lalu," katanya.

Sesuai visi perusahaan, kata Putut, HK berperan sebagai Pengembang (Developer) Kawasan Transit Oriented Development Stasiun Tugu. Pada bangunan yang memiliki nilai heritage khususnya bangunan Stasiun Utama Tugu Jogja tetap dipertahankan. "Kami pertahankan nilai heritage nya. Revitalisasi difokuskan pada peningkatan kapasitas stasiun untuk mendukung pelayanan jalur Kereta Bandara Yogyakarta International Airport [YIA]," jelasnya.

Selain itu, proyek TOD itu juga berupaya mengintegrasikan pengembangan kawasan Stasiun Tugu dengan Kawasan wisata di Malioboro. "Dari gaya arsitektur bangunan, kami selaraskan dengan gaya arsitektur Stasiun Tugu yang sudah ada sehingga meskipun terdapat bangunan baru tetap tidak merubah atau mengurangi nilai-nilai heritage kawasan," kata Putut.

Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan progres rencana pengembangan kawasan terpadu Stasiun Tugu sudah dilaporkan kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Di kawasan tersebut nantinya akan dikembangkan sebagai kawasan terintegrasi di mana selain kereta bandara, di kawasan tersebut juga akan dibangun museum, kawasan hunian dan kompleks komersial.

"Total luas tanah yang akan dikembangkan 8.000 meter persegi atau 8 hektare. Adapun luas total bangunan di kawasan itu menjadi 135.000 meter persegi atau 13,5 hektare bangunannya. Ya antara 3-4 lantai," kata Haryadi kepada Harian Jogja, belum lama ini.

Lokasi pengembangan dilakukan di sisi Barat Stasiun Tugu atau sekitar 300 meter ke arah barat dan 150 meter dari teteg parkir stasiun ke sisi Utara. Lokasi yang dipilih merupakan kawasan pergudangan. "Total dana yang akan digunakan untuk penataan dan pengembangan kawasan tersebut kurang lebih Rp850an miliar. Komposisi pendanaan 30 persen PT KAI dan 70 persen PT Hutama Karya melalui kredit sindikasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement