Advertisement

Hati-Hati! Perairan Selatan DIY-Jateng Masih Berpotensi Gelombang Tinggi

Newswire
Rabu, 14 Agustus 2019 - 10:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Hati-Hati! Perairan Selatan DIY-Jateng Masih Berpotensi Gelombang Tinggi Sejumlah pengunjung bermain di kawasan Pantai Wediombo, Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Selasa (11/6/2019). Adanya kenaikan air laut karena gelombang tinggi tidak menyurutkan minat pengunjung untuk menikmati keindahan panorama pantai. /Istimewa - Dokumen SAR Satlinmas Wilayah I DIY

Advertisement

Harianjogja.com, CILACAPKepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo menyampaikan gelombang tinggi diperkirakan masih berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan DIY maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY.

"Peluang tersebut terjadi karena saat ini wilayah perairan maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY masih berada pada musim angin timuran," katanya di Cilacap, Jateng, Rabu (14/8/2019).

Advertisement

Dia mengatakan pola angin di belahan bumi selatan umumnya bertiup dari arah timur hingga selatan dengan kecepatan 4-25 knot.

Dia menjelaskan embusan angin yang cenderung searah dan kencang itu berpotensi memicu terjadinya gelombang tinggi, khususnya di perairan maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY.

Kendati demikian, dia memprakirakan tinggi gelombang maksimum dalam beberapa hari ke depan tidak setinggi sebelumnya yang sering kali mencapai enam meter.

"Tinggi gelombang maksimum dalam beberapa hari ke depan diprakirakan berkisar 2,5-4 meter. Oleh karena itu, kami telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang akan kami perbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," katanya.

Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau nelayan dan semua pihak yang melakukan aktivitas di laut untuk tetap memperhatikan informasi prakiraan tinggi gelombang yang dikeluarkan BMKG sebelum berangkat melaut, khususnya yang berkaitan dengan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Dia mengatakan nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil agar mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.

"Jika memungkinkan, nelayan diimbau untuk tidak melaut terlebih dahulu karena tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter sangat berbahaya bagi kapal berukuran kecil," katanya.

Selain itu, kata dia, operator tongkang diimbau agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ia mengatakan kapal feri juga diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, sedangkan kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau pesiar, diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement