Advertisement

Iring-iringan Naga 250 Meter Hibur Warga Kulonprogo

Fahmi Ahmad Burhan
Minggu, 25 Agustus 2019 - 22:47 WIB
Budi Cahyana
Iring-iringan Naga 250 Meter Hibur Warga Kulonprogo Pemuda Desa Tayuban, Kecamatan Panjatan menggotong iring-iringan naga sepanjang 250 meter di Alun-Alun Wates, Kecamatan Wates, Minggu (25/8/2019). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menggelar karnaval budaya untuk memeriahkan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia yang dipusatkan di Alun-Alun Wates, Kecamatan Wates, Minggu (25/8/2019).

Di acara itu, iring-iringan naga sepanjang 250 meter menjadi salah satu daya tarik yang mampu menghibur penonton dan memeriahkan karnaval budaya. Iring-iringan naga merupakan penampilan dari Desa Tayuban, Kecamatan Panjatan. Ratusan warga Tayuban tumpah ruah di sepanjang jalan menuju titik penampilan Alun-Alun Wates.

Advertisement

Kepala Desa Tayuban, Muhammad Abdurrahman Wiyono, mengatakan untuk menyiapkan penampilan tersebut dibutuhkan waktu selama dua bulan. “Gotong royong dari masyarakat untuk membuat naganya,” ujarnya, kemarin.

Wiyono mengaku ide pembuatan naga sudah dirancang dari akhir 2018 lalu untuk meriahkan karnaval. Menurut dia, pembuatan naga untuk ditampilkan itu menelan biaya sekitar Rp50 juta yang dananya hasil dari swadaya masyarakat.

“Membuat naga sepanjang 250 meter ini untuk membangun rasa kebersamaan warga. Nilai-nilai persatuan yang dipegang,” tutur Wiyono. Tema yang diangkat dalam penampilan Tayuban lewat iring-iringan naga tersebut yaitu Manunggal Rasa Hambangun Desa.

Dibutuhkan pemuda sebanyak 250 orang untuk menggotong iring-iringan naga. Menurut Wiyono, naga mempunyai arti tersendiri sebagai bentuk kebersamaan masyarakat.

Karnaval budaya diikuti total 41 penampil dari karang taruna, desa, kecamatan, sekolah maupun instansi pemerintahan. Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluya, mengungkapkan tujuan karnaval untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat berperan aktif melestarikan budaya bangsa.

Karnaval diikuti dari berbagai lapisan masyarakat. Perjalanan dimulai dari Lapangan Pengasih, para penampil menampilkan beragam atraksinya di Alun-Alun Wates. “Acara berlangsung semarak, warga bersemangat untuk isi kemerdekaan,” ungkap Untung. (Fahmi Ahmad Burhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa

News
| Sabtu, 20 April 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement