Advertisement

Populasi Melimpah, DIY Siap Ekspor Monyet ke China dan Amerika Serikat

David Kurniawan
Kamis, 29 Agustus 2019 - 19:12 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Populasi Melimpah, DIY Siap Ekspor Monyet ke China dan Amerika Serikat Ilustrasi monyet ekor panjang. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY mengusulkan pengurangan populasi monyet ekor panjang sebanyak 1.200 ekor ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Apabila usulan ini disetujui, monyet-monyet yang ditangkap diekspor ke luar negeri untuk kepentingan medis.

Petugas Resor Konservasi Gunungkidul BKSDA DIY, Agus Sunarto, mengatakan tahun ini ada kuota pengurangan populasi monyet sebanyak 20.000 ekor dari Pemerintah Pusat. Dari jumlah itu, BKSDA DIY mengajukan pengurangan populasi sebanyak 1.200 ekor. Meski demikian hingga saat ini belum diketahui apakah usulan disetujui atau tidak.

Advertisement

"Kami masih tunggu informasinya. Kuota ini merupakan usulan di DIY, tapi jika melihat dari serangan yang terjadi maka Gunungkidul dan Kulonprogo menjadi lokasi yang masuk skala prioritas dalam pengurangan populasi," kata Agus kepada wartawan, Kamis (29/8/2019).

Menurut dia, untuk penangkapan BKSDA bekerja sama dengan perusahaan yang sudah memiliki izin untuk menangkap hewan liar. Rencananya monyet yang ditangkap diekspor ke China dan Amerika Serikat (AS). "Bisa jadi komoditas ekspor, tapi upaya penangkapan harus melalui prosedur dan tidak asal ditangkap sehingga populasi bisa tetap dijaga," katanya.

Disinggung mengenai manfaat ekspor dari monyet ekor panjang, Agus belum tahu pasti. Namun dari informasi yang ia terima, monyet yang ditangkap bisa untuk kepentingan medis seperti penelitian, pembuatan serum hingga keperluan kosmetik. "Untuk jelasnya perusahaan yang tahu dan saat ini sudah ada monyet yang ditangkap kemudian di ekspor," katanya.

Dikatakan Agus, hingga saat ini sudah banyak laporan adanya serangan monyet ekor panjang di lahan pertanian milik warga. Akibat serangan ini banyak petani yang gagal panen. "Serangan dilakukan oleh kawanan monyet dengan satu kelompok terdiri dari 50 ekor. Untuk daya jelajah, satu kawanan bisa menjarah wilayah satu desa," katanya.

Kepala Resor Konservasi wilayah Gunungkidul BKSDA DIY, Tugimayanto, menambahkan jajarannya masih menunggu informasi terkait dengan kuota penangkapan monyet untuk mengurangi jumlah populasi di Gunungkidul. Menurut dia, kuota itu sangat berkaitan dengan jumlah populasi di alam liar. "Tidak bisa asal menetapkan karena jika sembarangan bisa mengancam keberadaan monyet ekor panjang di alam bebas," katanya.

Dia menuturkan, sebelum kuota ditetapkan bakal ada kajian terlebih dahulu menyangkut jumlah populasi. "Kami tunggu hasil kajian dan kuota monyet yang bisa ditangkap berapa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kemensos Buka 40.800 Formasi ASN 2024, Cek di Sini!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement