Advertisement
Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Dikhawatirkan Turunkan Partisipasi
Ilustrasi BPJS Kesehatan. - Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, khawatir apabila kenaikan iuran BPJS Kesehatan benar-benar diberlakukan maka banyak peserta yang mengundurkan diri.
Immawan menilai program BPJS Kesehatan sebagai sebuah upaya mengintegrasikan semua jenis jaminan sosial dan hal itu tidak mudah. Menurutnya, wacana kenaikan iuran BPJS Kesehatan harus mempertimbangkan berbagai hal seperti apa saja yang bisa dijamin, komitmen, dan pengurangan item. “Hal itu perlu diperhatikan karena menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan," ujarnya, Rabu (4/9/2019).
Advertisement
Dia percaya pemerintah dapat menyelesaikan persoalan kenaikan iuran BPJS. Di sisi lain, Immawan juga mengimbau masyarakat di Gunungkidul untuk tetap optimistis urusan jalinan kesehatan bisa terlayani dengan baik. "Jangan pesimistis, BPJS itu urusan negara yang diwakili oleh jaminan kesehatan," kata dia.
Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Syarifatun Karuniaekawati, menegaskan sampai saat ini belum ada kenaikan iuran. Saat ini BPJS masih menggunakan Peraturan Presiden (Perpres) No.82/2018 tentang Jaminan Kesehatan. "Pembayaran iuran masih sesuai dengan peraturan yang lama," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Serangan Drone Hantam Pasar di Sudan, 10 Tewas di Darfur Utara
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Jogja Diimbau Parkir Resmi Hindari Tarif Nuthuk
- Kerja Sama Sampah Gunungkidul dengan Kota Jogja Terancam Batal
- Tak Kenal Usia, 31 Santri Lansia Ponpes Sabilun Najah Diwisuda
- Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
Advertisement
Advertisement



