Advertisement

80 Tabung Gas Melon di 5 Rumah Makan Sleman Disita Petugas

Hafit Yudi Suprobo
Rabu, 18 September 2019 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
80 Tabung Gas Melon di 5 Rumah Makan Sleman Disita Petugas Ilustrasi elpiji 3 Kg. - SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sebanyak 80 tabung gas elpiji bersubidi tiga kiloram alias gas melon disita petugas dari lima rumah makan di sepanjang Jalan Kaliurang. Petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap penyalahgunaan gas elpiji bersubsidi.

Sidak dilakukan petugas dari Pemerintah Kabupaten Sleman bersama dengan Pertamina Cabang Yogyakarta, di sepanjang Jalan Kaliurang dengan menyasar pada usaha rumah makan yang tidak termasuk dalam kategori usaha mikro, atau sudah memakai modal besar, Rabu (18/9/2019).

Advertisement

Sales Executive LPG VI Pertamina Cabang Yogyakarta, Ali Akbar Felayati mengatakan langkah yang dilakukan Pertamina bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat terkait pemanfaatan gas elpiji bersubdi.

“Sebenarnya ini sudah menjadi program rutin Pertamina bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk memberikan edukasi kepada masyarakat supaya masyarakat itu tau bahwa gas tiga kilogram itu digunakan untuk siapa karena ada yang berhak dan tidak berhak menggunakan gas elpiji bersubsidi,” kata Ali, Rabu (18/9/2019).

Adapun, pemanfaatan gas elpiji bersusidi tersebut diperuntukkan bagi masyarakat dalam kategori tidak mampu (miskin) serta bagi usaha mikro.

Menurut Ali, dengan adanya penyalahgunaan pemanfaatan gas elpiji bersubsidi oleh beberapa usaha rumah makan kategori non-mikro, dapat mengurangi alokasi yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman bagi Pertamina. Hal tersebut dinilai menjadi salah satu faktor kelangkaan dan distribusi yang tidak tepat sasaran.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Emmy Retnosasi dalam kesempatan tersebut menuturkan seluruh tabung gas elpiji bersubsidi yang telah disita dalam sidak tersebut, dilakukan penukaran yaitu setiap dua tabung elpiji bersusidi ditukar dengan satu tabung 5,5 kg non-subsidi (brightgas).

Menurut Emmy, selama ini Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya untuk terus mengawasi distribusi gas elpiji bersubsidi di wilayah Kabupaten Sleman.

Selain itu, kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Pertamina terus menerus dilakukan dalam pengawasan gas elpiji bersubsidi termasuk penindakan baik dalam penyalahgunaan maupun penindakan bagi agen atau pangkalan nakal yang mengakibatkan distribusi gas elpiji bersubsidi tidak tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa

News
| Sabtu, 20 April 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement