Advertisement
Serikat Pekerja di Gunungkidul Siap Bahas UMK 2020

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul siap membahas upah minimum kabupaten (UMK) 2020. Rencananya pembahasan dilaksanakan bulan ini setelah dilaksanakan survei kebutuhan hidup layak (KHL).
Ketua KSPSI Gunungkidul, Budiyono, mengatakan untuk tahapan survei KHL masih dilaksanakan sekali lagi yang rencananya digelar Kamis (10/10). Survei dikoordinasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul dengan menggandeng akademisi, serikat pekerja dan asosiasi pengusaha. “Survei dilakukan 10 kali dalam setahun. Untuk bulan ini merupakan yang terakhir kalinya,” kata Budi kepada wartawan, Jumat (4/10/2019).
Advertisement
Menurut dia setelah survei selesai dilakukan maka dilaksanakan pembahasan UMK 2020. Adapun hasil survei dijadikan pembanding di dalam penetapan. “Sebelum akhir bulan sudah ada usulan terkait dengan besaran UMK yang diserahkan ke Bupati. Selanjutnya usulan diserahkan ke Gubernur DIY untuk ditetapkan,” katanya.
Budi menjelaskan pembahasan UMK akan difasilitasi oleh Dewan Pengupahan yang terdiri dari unsur pekerja, pengusaha dan pemerintah. “Untuk waktunya yang menentukan pemerintah. Yang jelas kami siap menghadiri pembahasan UMK untuk tahun depan,” katanya.
Untuk besaran UMK sudah ada standardisasi baku yang mengacu aturan dalam Peraturan Pemerintah No.78/2015 tentang Pengubahan. Adapun besaran nominal kenaikan sangat bergantung pada inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi. “Kalau berdasarkan peraturan pemerintah maka hampir dipastikan ada kenaikan. Tapi untuk besarannya masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat,” katanya.
Kesediaan untuk menghadiri rapat pembahasan UMK 2020 juga disuarakan oleh Ketua Apindo Gunungkidul, Agung Margandi. Menurut dia pengusaha siap hadir dalam rapat Dewan Pengupahan yang diprakarsai oleh Pemkab. “Kami akan datang untuk membahas bersama-sama dengan serikat pekerja,” kata Agung.
Menurut dia untuk saat ini pengusaha masih menunggu undangan resmi dari Disnakertrans Gunungkidul. “Kami menunggu undangan. Apalagi sekarang masih ada survei KHL sekali lagi di bulan ini. mungkin setelah survei baru mulai dibahas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement