Advertisement
Lereng Merapi Terbakar Lagi, Penyebabnya Misterius

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Kebakaran hutan (karhut) kembali terjadi di lereng Merapi. Kali ini si jago merah beraksi di wilayah hutan kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang berada di Desa Ngargosoka, Kecamatan Srumbung, Magelang.
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Taman Nasional wilayah 1 BTNGM Wiryawan membenarkan kejadian kebakaran yang terjadi di lereng Merapi di wilayah Magelang, Jumat (4/10/2019).
Advertisement
Penyebab kebakaran sampai saat ini belum diketahui pihak BTNGM. Ia dan jawatannya sampai berita ini diturunkan juga masih melakukan upaya pemadaman. "Belum padam, kami masih berupaya memadamkan," ujar Wiryawan kepada Harianjogja.com, Jumat (4/10/2019).
Upaya pemadaman kebakaran juga dilakukan bersama-sama dengan pihak lain. "TNGM menggandeng TNI, Polri, BPBD Magelang, Dinas Pol PP dan Damkar Magelang, masyarakat PMH, Pokwis, dan relawan lain," terangnya.
Wiryawan juga belum bisa memberikan keterangan mengenai penyebab kebakaran yang terjadi siang tadi. "Penyebab kebakaran belum diketahui," ungkapnya.
Sebelumnya, insiden kebakaran di lereng Merapi juga terjadi di Petak 36 (Jurang jero), Dusun Soko, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Pihak yang terlibat dalam pemadaman api pada waktu itu lebih dari 500 orang yang berasal dari petugas TNGM, personel dari Kodim, Koramil, Polres Magelang, Polsek Srumbung, BPBD Magelang, Kades Ngargosuko, Pokmas PMH, Pokwis, forum merapi merbabu hijau, dan relawan dari berbagai organisasi di kabupaten Magelang.
Adapun, kronologi kebakaran yang juga berada di wilayah Srumbung beberapa waktu lalu menurut Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang yaitu pada Minggu, 18 Agustus 2019 Pukul 18.45 WIB terpantau titik api di lereng Gunung Merapi. Untuk lokasi titik menurut informasi awal Lereng Gunung Merapi Petak 36 ( Jurang jero), Dusun Soko, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
"Teman-relawan sedang berusaha menjangkau lokasi titik api namun masih terkendala medan yang cukup sulit, untuk lokasi titik api berada di atas PUD 5 atau penduduk sekitar menamainya (Resa)," menurut laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang.
Guna mengantisipasi kebakaran huta terulang kembali, BTNGM akan mendirikan sebuah posko bersama guna memantau jika ada titik api yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan atau lahan. "Pendirian posko bersama siaga dalkarhut akan dibangun di Jurangjero, kami juga akan lakukan apel siaga dalkarhut, dan patroli bersama," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Pujiati mengatakan pihaknya mengupayakan beberapa langkah guna mengantisipasi kebakaran hutan atau lahan di kawasan Gunung Merapi. Antara lain, sosialisasi kebakaran hutan (karhut), kampaye karhut.
"Kemudian, patroli karhut dalam rangka deteksi dini, melakukan inventatisasi bahan bakar, akses masyarakat, penilaian sejarah kebakaran, penilaian sumber mata air, keberadaan masyarakat peduli api (MPA)," kata Pujiati beberapa waktu lalu.
Luas TNGM berdasarkan keputusan menteri kehutanan nomor sk 3627/menhut_VII/KUH/2014 Tentang penetapan kawasan tngm seluas 6.607,52 ha Meliputi Kabupaten Klaten, Sleman, Magelang dan Boyolali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Remaja 14 Tahun di Kulonprogo Meninggal Dunia Kecelakaan Motor Dini Hari
- Puluhan Tempat Penitipan Anak di Jogja Jadi Wadah Mendorong Tumbuh Kembang Balita
- Kalurahan Mangunan Bantul Siap Implementasikan Koperasi Merah Putih, Ini Rinciannya
- Warga Gondokusuman Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
- Ada Intervensi Pihak Ketiga di Sidang Pertama Ijazah Jokowi di PN Sleman
Advertisement