Advertisement
PLN Dukung Pembangunan Ekonomi di Kulonprogo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO –PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta menyelenggarakan Multi Stakeholder Gathering di Gedung Kaca Kulonprogo pada Senin (7/10/2019). Kegiatan itu digelar dalam rangka mensinergikan informasi pelayanan dan pembangunan ketenagalistrikan yang berintegritas,
Kegiatan itu dihadiri oleh perwakilan seluruh lapisan stakeholder PLN Kabupaten Kulonprogo, mulai dari Forkopimda, instansi terkait, mitra kerja dan pelanggan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi forum untuk saling bertukar informasi, pengetahuan serta inisiatif dari berbagai pihak terkait ketenagalistrikan dan komponen pendukungnya di Kabupaten Kulonprogo.
Advertisement
"PLN dapat menjalankan tugas berkat mendapat dukungan dari stakeholder Kabupaten Kulonprogo", ucap Manager UP3 Yogyakarta Eric Rossi Priyo Nugroho dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (8/10/2019).
Ia mengatakan, kondisi kelistrikan di Kabupaten Kulonprogo sampai dengan saat ini normal, baik kecukupan daya, kemudahan untuk menyambung, penanggulangan apabila terjadi gangguan, penyaluran sampai ke pelosok dan pemukiman untuk sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.
Gardu Induk (GI) Wates kondisi saat ini memiliki kecukupan daya sebesar 90 MW. Masih ada 50 - 60 MW yg bisa digunakan, setara dengan pembanguan 6 Bandara YIA. Sekarang ini sedang dilaksanakan pembangunan GI Sentolo, dimana ke depan digunakan untuk menyiapkan Kawasan Industri yang saat ini masuk 2 MW
Ia mengatakan UP3 Yogyakarta setiap bulan memberikan kontribusi PAD kepada Pemda Kulon Progo, Pajak Penerangan Jalan sebesar Rp 1 miliar , dengan surplus Rp600 juta bisa ditambahkan lagi untuk kegiatan kelistrikan yang lain.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi forum untuk saling bertukar informasi, pengetahuan serta inisiatif dari berbagai pihak terkait ketenagalistrikan dan komponen pendukungnya di Kabupaten Bantul. “Kami harap masing-masing pihak dapat memberikan kontribusi positifnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu sinergi antar stakeholder guna mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Kulonprogo.” ujarnya.
Asisten Sekda II Kabupaten Kulonprogo Bambang Tri Budi Harsono, mengapresiasi PLN yang telah menyelenggarakan MSF pertama kali di Kulonprogo , sehingga menjadi entry point PLN untuk membangun komunikasi serta koordinasi dengan stakeholder. Selain itu dapat menampung saran, kritik dan umpan balik dari stake holder untuk perbaikan layanan kebutuhan.
“Forum ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif pemecahan terhadap isu strategis seperti Bandara Yogyakarta Internasional Airport, Kawasan Industri Sentolo, Bedah Menoreh, Kawasan Wates Baru, JMI, Rumah Sakit Berstandart Internasional dan Jogja Agro Technopark,” katanya.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik oleh RSUD Wates . PLN berusaha memberikan informasi dan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dan masyarakat. Dalam kesempatan itu para peserta forum dapat menyampaikan umpan balik terhadap pelayanan PLN sehingga bisa menjaga kualitas layanan dan keandalan.
Saat ini pertumbuhan industri sedang berkembang di DIY khususnya Kabupaten Kulonprogo dan sekitarnya. Sinergi antara PLN, pemerintah sebagai regulator dan para investor/pengusaha dalam menggerakkan roda perekonomian diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement