Advertisement
Distorsi Metal Guncang TBY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak empat grup band metal mengguncang pelataran Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Selasa (22/10/2019) malam. Tak heran, gelaran Musik Malam TBY kali ini mengusung tema Dallabnikcufecin (Nice Fuckin Ballad) yang menghadirkan band-band bergenre metal.
Pertunjukan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, dengan penampilan pembuka oleh Treatment, band bergenre death metal asal Jogja yang terbentuk sejak 2010 silam. Di atas Panggung Terbuka TBY, Treatment tampil dengan formasi tiga orang, yakni Aprek (vokal dan gitar), Mayun (drum), dan Burhan (bas).
Advertisement
Sebagai band pembuka, Treatment sukses memanaskan suasana dengan riff gitar menyayat khas death metal yang juga berunuansa black metal. Sementara tangannya asyik meraungkan distorsi, si vokalis dengan rapi melontarkan lirik dengan teknik growl.
Aprek, vokalis Treatment menjelaskan sebelum Treatment terbentuk, grupnya masih bernama Rusuh yang mengusung genre punk “Rusuh terbentuk dari lingkar pertemanan sekolah, di mana para personelnya saat itu merupakan siswa SMA Muhammadiah 7 Jogja,” kata dia.
Ia mengakui ada sedikit nuansa black metal dalam lagu-lagu yang ia bawakan. Black metal, kata dia, dicirikan dengan riff suram dengan tempo vokal lebih lambat ketimbang death metal.
Penampilan kedua, panggung terbuka TBY kembali digebrak band yang tak kalah cadas, Kramotak. Grup band ini membawakan beberapa lagu yang bernuansa oldschool death metal dan trash metal. Setelah itu giliran Detritivor dengan pure death metal yang memanjakan metalheads (sebutan bagi para penggemar musik metal).
Pertunjukan ditutup dengan penampilan Tumenggung. Berbeda dengan band-band sebelumnya yang semua vokalisnya bernyanyi dengan menggunakan teknik growl, Tumenggung mengajak metalheads bernostalgia dengan teriakan melengking dan melodi-melodi panjang khas speed metal dan heavy metal.
Kepala TBY, Dyah Tutuko, mengatakan Musik Malam TBY merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada pelaku musik di Jogja. Lewat event tersebut para musikus diberikan ruang sebagai wadah untuk berekspresi. “Dengan harapan dapat terus memacu musisi Jogja untuk berkarya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Angga Raka Ungkap Alasan Prabowo Tunjuk Dirinya sebagai Kepala BKP
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Siap Angkut Sampah Sisa Makanan dari Tiap Rumah
- WJNC Jadi Lomba OPD, Manusia Silver Akan Diedukasi
- Batas Waktu Pemberkasan Calon PPPK Paruh Waktu Gunungkidul Diperpanjang
- Perolehan Medali Sementara PORDA DIY, Sleman Yakin Sabet Juara Umum
- Jaga Tren Penurunan Angka Kemiskinan, Pemkab Sleman Genjot Program Terpadu
Advertisement
Advertisement