Advertisement
Upacara Keagamaan di Bantul Dibubarkan, Ini Komentar FPUB DIY
Ilustrasi toleransi antar umat beragama. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sekjen Forum Persaudaraan Umat Beragama (FPUB) DIY, Timotius Apriyanto, menyesali pembubaran upacara keagamaan Hindu di Bantul. Menurutnya, insiden ini terjadi akibat pemahaman toleransi di masyarakat masih terlalu sempit.
“Banyak kelompok penghayat kepercayaan maupun kerohanian di Jogja, baik yang sudah terdaftar maupun belum. Toleransi di Jogja seharusnya istimewa dibandingkan dengan daerah lain,” ujarnya.
Advertisement
Menurut dia, toleransi sejati berdasarkan spirit persaudaraan dalam ikatan kemanusiaan. Toleransi seperti itulah yang harusnya menjadi karakter DIY, dan bukan toleransi formalistik.
“Pendekatan yang dilakukan mestinya tidak hanya menggunakan penagakan legal formal atau mayoritas dan minoritas. Namun pendekatan budayalah yang mestinya menjadi lebih penting,” ucap dia.
BACA JUGA
“Kita tahu bahwa kekayaan kebudayaan Jogja salah satunya terletak pada ritual-ritual kebudayaannya. Kegiatan sedekah laut atau labuhan misalnya, memiliki banyak sekali makna simbolik yang menjadi bagian dari peradaban masyarakat Jogja. Apabila pelaksanaan ritual seperti itu didekati dengan penegakkan legal formal, maka akan tamatlah kebebasan berkebudayaan di Jogja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Walhi Sebut Ada Potensi Pencemaran Lingkungan di Proyek PSEL
- Bupati Bantul Minta APBKal Alokasikan untuk Penanganan Sampah Organik
- Terdampak Jalan Prambanan-Lemahbang, Warga terima SHM
- Tiga Buah Lokal Jogja Diajukan untuk Sertifikasi Varietas
- Ratusan Paket Sembako Didistribusikan untuk Ojol di Jogja
Advertisement
Advertisement




