Pedagang Pasar Burung Belakang Terminal Wates Dipindah Akhir Bulan Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pedagang Pasar Burung di belakang Terminal Wates, Kecamatan Wates akan dipindah ke Pasar Hewan Terpadu (PHT), Kecamatan Pengasih akhir bulan ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpangan) Kulonpogo Aris Nugraha menegaskan pemindahan tinggal menunggu kesiapan pedagang. Kondisi sekarang, pedagang masih menata calon kios dan los baru di PHT Pengasih.
Advertisement
Disperpangan sudah beberapa kali menggelar pertemuan dengan paguyuban pedagang Pasar Burung Wates. Pertemuan terakhir membahas tentang penataan sekaligus penempatan pedagang di los dan kios yang sudah tersedia di PHT Pengasih.
“Pedagang sangat antusias dengan pemindahan ini karena sarana prasarana yang ada di PHT lebih komplet dibandingkan pasar lama. Beberapa pedagang bahkan berencana menambahkan ornamen untuk mempercantik kios. Ada yang ingin pasang plafon dan rolling door. Hal itu diizinkan asal rapi,” ujarnya, Selasa (19/11/2019).
Setelah pemindahan, pasar burung akan ditutup dan dialihfungsikan untuk kepentingan lain. Untuk pedagang pasar klitikan dan rumput yang kerap mangkal di pasar burung di waktu-waktu tertentu turut dipindahkan ke PHT Pengasih.
Pasar klitikan nanti di sebelah selatan kios dan los pedagang burung. Penempatan ini tidak ada masalah soalnya berbeda pasaran. Untuk pasar hewan memiliki pasaran Legi sedangkan pasar klitikan Wage sehingga tidak ada tabrakan.
Untuk mengantisipasi sepinya pembeli pasca dipindahkan, Disperpangan akan mengadakan berbagai acara burung di PHT. Kegiatan ini menggandeng Pelestari Burung Indonesia (PBI), seperti kontes burung atau sekadar lokasi kumpul bagi pencinta burung di akhir pekan.
Tempati Kios
Untuk menarik minat masyarakat agar mau berkunjung, Disperpangan mengkonsep Pasar Hewan Terpadu seperti Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty) di Jogja sehingga nantinya pasar ini tidak hanya menyediakan satwa tapi juga aneka tanaman hias.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Burung Kasbini membenarkan tentang pemindahan tersebut. Sebelum Kamis (28/11) seluruh pedagang lanjutnya sudah menempati puluhan kios dan los di PHT Pengasih.
Sebagian besar pedagang setuju dengam pemindahan ini. Hanya segelintir saja yang tidak sreg karena khawatir pemindahan berdampak pada penurunan omzet. Menurut Kasbini, kekhwatiran itu wajar mengingat di pasar lama pedagang sudah memiliki pembeli tetap.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kulonprogo Priyo Santoso meminta Disperpangan mengedepankan pendekatan dan sosialisasi kepada pedagang Pasar Burung terkait dengan pemindahan ini. Pedagang juga harus mendapat jaminan dari pemerintah tentang nasib mereka setelah direlokasi.
Anggota Komisi II DPRD Kulonprogo Hamam Cahyadi menambahkan pembangunan pasar hewan terpadu masuk program prioritas dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kulonprogo 2017-2022. Oleh karena itu, pasar yang sudah dioperasikan sejak awal 2019 ini diharapkan jadi pusat jual beli satwa Kulonprogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Advertisement