Advertisement

Penjaga Rumah Ditemukan Tewas, Jasadnya Membusuk dan Berbau

Jalu Rahman Dewantara
Senin, 06 Januari 2020 - 15:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Penjaga Rumah Ditemukan Tewas, Jasadnya Membusuk dan Berbau Petugas medis saat melakukan autopsi terhadap jasad Sutarja, di RSUD Wates, Kecamatan Wates, Senin (6/1/2020). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, GALUR - Sesosok mayat pria yang sudah dalam kondisi membusuk ditemukan tergeletak di halaman belakang sebuah rumah di Dusun XII Sewu Galur, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Senin (6/1/2020) pagi. Belakangan diketahui, mayat itu adalah, Sutarja, 71, yang setiap hari bekerja sebagai penjaga rumah tersebut. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Harian Jogja, Sutarja, tinggal di Dusun XI Bapangan, yang secara administratif masuk wilayah Desa Karangsewu. Sejak beberapa tahun terakhir, ia diminta, Sunhaji, warga Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, untuk merawat salah satu rumah milik Sunhaji di Dusun XII Sewu Galur. Rumah itulah yang menjadi lokasi dimana Sutarja ditemukan meninggal dunia.

Advertisement

Kronologi penemuan berawal dari kecurigaan warga sekitar yang melihat pintu gerbang rumah tersebut terbuka sejak beberapa hari terakhir. Biasanya, usai membersihkan lingkungan rumah, Sutarja langsung menutup dan mengunci pintu gerbang. 

Kemudian pada Senin sekitar pukul 08.00 WIB, sejumlah warga yang penasaran lantas melakukan pengecekan ke dalam rumah. Tepat di halaman belakang, warga mendapati Sutarjo tergeletak tak bernyawa. Mirisnya kondisi jasad pria lanjut usia itu sudah dalam membusuk dan dipenuhi belatung. 

Warga kemudian melaporkan penemuan ini kepada polisi dan pihak terkait. Tak berselang lama, jasad korban dibawa ke RSUD Wates untuk dilakukan autopsi. 

Kepala Satuan Reserse Polres Kulonprogo, AKP, Ngadi, mengatakan Sutarja diduga sudah meninggal lebih dari tiga hari. Hal itu didasari atas kondisi jasad yang telah membusuk. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, lanjutnya, tidak ditemukan adanya  bekas luka penganiayaan di tubuh korban. 

Terkait penyebab tewasnya Sutarja, Ngadi menduga akibat terjatuh dari ketinggian. Saat ditemukan korban dalam posisi telentang dan di dekat jasadnya terdapat tangga berbahan bambu sudah dalam kondisi tergeletak. "Kemungkinan korban sedang membetulkan genting tapi terjatuh. Jadi kami ambil kesimpulan korban meninggal karena kecelakaan," ujarnya saat ditemui awak media di RSUD Wates, Senin (6/1/2020) siang. 

Menantu Sutarja, Danang Prasetyo, 35, mengatakan mertuanya pergi dari rumah untuk bekerja sejak 1 Januari lalu. Namun tak kunjung pulang sampai akhirnya mendapat kabar Sutarja ditemukan tewas. 

Selama menghilang, pihak keluarga lanjutnya tak menaruh curiga atau khawatir. Sebab menurut Danang, mertuanya sudah biasa pergi hingga berhari-hari. "Kalau curiga itu tidak ada, karena kadang bapak pergi ke rumah majikannya [Sunhaji] di Kalasan. Kalau ke Kalasan biasanya bisa dua sampai tiga hari," ungkap warga Dusun Ngipik, Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah tersebut. 

Dijelaskan Danang, Sutarja sudah lama bekerja dengan Sunhaji. Tugasnya menjaga dan membersihkan lingkungan rumah milik Sunhaji. "Kalau kerjanya sudah bertahun-tahun, sebelum saya jadi menantu bapak malahan," ucapnya. Bapangan. Rencananya Sutarja akan dimakamkan sesegera mungkin di tempat asalnya, di Dusun XI Bapangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement