Advertisement
27 Orang Positif Antraks, Sultan: Saya Mohon Orang Gunungkidul Hati-Hati
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta warga Gunungkidul untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi antraks. Selain itu pihak terkait diminta untuk memperketat pengawasan lalu lintas ternak.
Sultan mengatakan saat ini Pemda DIY hanya bisa menghambat proses penyebaran antraks tersebut. Hal itu menyusul fakta bahwa antraks sudah masuk ke Gunungkidul melalui ternak yang mati mendadak kemudian dikonsumi warga secara bersama-sama.
Advertisement
"Kita bisanya menghambat proses itu, saya mohon orang Gunungkidul hati-hati lah, wong [ternak] sehat begitu mendadak mati kon terus [disembelih dagingnya] dibagikan ke penduduk, nek antraks yo kena [positif] kabeh [semua]. Jadi menyebar, kami agak kesulitan untuk mengatasi," ujarnya di Kompleks Kepatihan Senin (20/1/2020).
Ia menambahkan kejadian itu sudah kedua kalinya kejadian seperti itu sehingga harus diwaspadai. Mengingat Gunungkidul menjadi lalu lintas ternak yang cukup tinggi. "Kalau ada yang mati seperti itu, ini kan sudah kedua kali mungkin kira-kira enam delapan bulan yang lalu kan terjadi hal yang sama, karena di sana terjadi lalu lintas jual beli sapi jadi ya harus diwaspadai terus," katanya.
Tempat mengontrol lalu lintas sapi di wilayah Gunungkidul sebenarnya sudah tersedia. Sehingga ke depan perlu lebih diperketat pemeriksaannya agar bisa dikendalikan. Pemda DIY memberikan bantuan untuk obat-obatan bagi warga yang positif antraks. "Di sana sudah ada tempat pos untuk mengontrol sapi baik dari Jateng masuk ke Jogja maupun dari Jogja masuk ke Jawa Tengah. Makanya di sana ada bangunan jaga itu kan harapannya seperti itu [diperketat]," ujarnya.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan selain dilakukan pemeriksaan pada hewan, lingkungan sekitar juga terus dipantau agar tidak menyebar. Pemeriksaan hewan juga diperketat agar mudah dideteksi lebih dini. Dinas Kesehatan DIY bersama Gunungkidul juga telah melakukan sosialisasi menghadapi kemungkinan adanya ternak yang mati mendadak yang diduga antraks.
"Karena virus ini hilangnya cukup lama sehingga perlu ada penanganan pada manusianya agar tidak menyebar," katanya.
Sedangkan untuk 27 warga yang dinyatakan positif itu saat ini terus dilakukan penanganan. Berdasarkan keterangan dokter, kata dia, selama dilakukan penanganan dengan baik, mereka bisa disembuhkan. Mereka juga sudah mulai membaik melalui pengobatan rawat jalan dan saat tertentu harus kembali ke dokter untuk menjalani pengobatan.
"[27 orang] Ini enggak diisolasi karena penularannya antar binatang, manusia baru kena kalau makan daging binatang yang positif antraks," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Indonesia Akan Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Hasil Penelitian Yayasan Bill Gates
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI di Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
- "Prambanan Bersholawat" Bersama Gus Miftah yang Digelar Pelopor CB Akhirnya Dipindah, Ini Alasannya
- Jadwal Kereta Bandara dari Stasiun Tugu Jogja ke Bandara YIA-Bandara YIA ke Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal Perpanjangan SIM Ditlantas Polda DIY Rabu 7 Mei 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 7 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
Advertisement