Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Jogja, Pariwisata Sokong 17,46%

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kontribusi sektor pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi Kota Jogja cukup besar, yakni 17,46%. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding nasional, yang hanya 4,8%. Dengan pariwisata sebagai motor penggrak perekonomian Kota Jogja, maka diperlukan strategi yang matang untuk mencapai target pasar ke depan.
Kepala badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jogja, Agus Tri haryono, menjelaskan dalam sektor pariwisata, wisatawan tidak hanya menyaksikan, tapi juga terlibat dan merasakan atraksi wisata, hingga bisa menikmati amenitas berupa penginapan. “Maka perlu kesiapan infrastruktur yang berorientasi jangka panjang,” ujarnya, Jumat (14/2/2020).
Advertisement
Pihaknya akan mengembangkan sektor pariwisata ini dengan strategi 3A+P, yakni attraction, amenity, accessibility dan promotion. Atraksi merupakan spot atau kawasan budaya sejarah, yang di dalamnya mencakup Kraton, sumbu filosofis dan museum, kampung wisata berbasis budaya, event city of festival, dan ekonomi kreatif.
Lalu amenity, Kota Jogja kata dia telah memiliki 418 hotel, yang 84% di antaranya merupakan hotel non bintang. Meski demikian untuk fasilitas pangan, warung dan angkringan dinilai belum berstandar pada aspek higienitas dan pangan aman. “Nah kita akan menuju ke sana. Selain itu pramuwisata tersertifikasi serta segenap fasilitas kota,” ujarnya.
Untuk accessibility pihaknya akan mengoptimalkan beberapa fasilitas transportasi, seperti tempat khusus parkir (TKP) ABA, Beringharjo, Ngabean dan Senopati. Kemudian angkutan umum berupa Trans Jogja, Thole dan lainnya juga perlu dioptimalisasi. “Untuk promosi, Kota Jogja selama ini belum ada brandingnya. Ini yang perlu, baru kita buatkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja, Marsution Tonang, menjelaskan pihaknya tengah mematahkan konsep pariwisata lintas wilayah yakni Jogja Solo Semarang (Joglosemar), yang di dalamnya terdapat Borobudur sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Konsep Joglosemar telah menjadi super prioritas kawasan wisata. "Tidak bisa bicara satu teritorial, tapi terintegrasi. Bagaimana agar kita mampu mengemas paket wisata yang tidak hanya berbasis kewilayahan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement
Advertisement