Advertisement

Promo November

BPBD Bantul Akui Alat Pemadam Masih Minim

Newswire
Senin, 17 Februari 2020 - 12:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
BPBD Bantul Akui Alat Pemadam Masih Minim Ilustrasi pemadam kebakaran - HODinas Kebakaran Kota Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengakui peralatan dan sarana prasarana pendukung pemadam kebakaran yang dimiliki masih kurang.

"Kalau untuk relawan pemadam kebakaran jumlahnya sudah cukup, cuma yang kurang itu perlengkapannya juga sarana prasarananya, dan ini nanti ke depan juga menjadi perhatian pemerintah," kata BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Senin (17/2/2020).

Advertisement

Menurut dia, harapannya ke depan ada bantuan stimulan peralatan terhadap teman-teman relawan pemadam kebakaran yang berada di bawah koordinasi BPBD maupun Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), supaya bisa untuk berlatih di lingkungan masing-masing.

"Sebetulnya relawan pemadam kebakaran maupun penanggulangan bencana itu butuh sebuah transportasi, transportasi terutama roda tiga yang di situ sudah ada sarana prasarana dan peralatan baik itu selang, pompa untuk kesiapsiagaan manakala terjadi bencana ataupun kebakaran," katanya.

Dwi mengharapkan, kendaraan roda tiga lengkap dengan peralatan pemadam kebakaran tersebut perlu mengingat bisa menjangkau lokasi kebakaran di daerah-daerah dengan akses jalan kecil yang memang belum dapat terjangkau armada pemadam kebakaran.

"Harapan kita tidak hanya di kecamatan, dan harusnya di desa, masing-masing desa harusnya sudah ada itu, toh biaya tidak terlalu mahal, untuk satu unit sepeda motor roda tiga dan sarana prasarana itu minimal sebesar Rp50 juta," katanya.

Terkait dengan sumber daya manusia (SDM) pemadam kebakaran dan relawan kebakaran di Bantul, Dwi mengatakan, hampir semuanya tergabung dalam relawan penanggulangan bencana, sebab kesiapsiagaan dan reaksi cepat mereka menjadi bagian yang tidak terpisahkan ketika dibutuhkan manakala terjadi bencana.

"Cuma relawan kebakaran ada spesifikasi tersendiri, dan di FPRB tiap desa juga ada yang khusus menangani kebakaran, ada yang khusus evakuasi, khusus untuk simulasi dan sebagainya. Dan ini sudah diatur dalam sebuah tataran organisasi tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

News
| Minggu, 24 November 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement