Advertisement
Objek Wisata di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Ditutup
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) menutup sejumlah objek wisata alam (OWA) yang berada di taman nasional Gunung Merapi sejak 16 Maret hingga 14 hari ke depan.
Sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) mulai Minggu (15/3/2020) malam juga menutup sementara jalur pendakian Gunung Merbabu menyusul merebaknya pandemi Corona atau Covid-19. Penutupan pendakian Gunung Merbabu bakal berlangsung hingga 14 hari ke depan. Selain jalur pendakian, wisata alam dan Taman Nasional Gunung Merbabu juga ditutup.
Advertisement
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Pujiati mengatakan jika keputusan tersebut diambil guna mengantisipasi penyebaran Covid-19. Selain itu, jawatannya juga mematuhi surat edaran dari menteri lingkungan hidup dan kehutanan terkait dengan pencegahan penyebaran Covid-19.
"Sehubungan dengan persebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang semakin meluas dan memperhatikan Protokol Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Persebaran COVID-19 serta memperhatikan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor SE.1/MENLHK/SETJEN/SET.1/3/2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka objek wisata alam (OWA) di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sementara ditutup," ujar Pujiati lewat edaran pengumuman nomor: PG.29 /BTNGM/TU/ Ren/03/2020 tentang penutupan objek wisata alam di kawasan taman nasional gunung merapi, Selasa (17/3/2020).
Adapun, objek wisata alam (OWA) di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, yang sementara waktu ditutup di antaranya, pertama adalah OWA Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Kedua, OWA Plunyon dan Kalikuning Park, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Ketiga, OWA Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Keempat, OWA Jurang Jero, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
Lebih lanjut, untuk pendakian Gunung Merapi baik dari pintu pendakian Selo maupun Sapuangin juga ditutup sejak 21 mei 2018 karena status gunung merapi memang berada pada level 2 atau waspada. "Upaya penutupan sejumlah OWA juga merupakan langkah kami untuk menghindari kerumunan orang," imbuhnya.
Namun demikian, ia dan jawatannya tetap akan melayani mahasiswa atau akademisi yang ingin melakukan kegiatan penelitian yang dilakukan di balai taman nasional gunung merapi. Asalkan, lanjut Pujiati, upaya penelitian tersebut tidak dilakukan dalam jumlah yang masif. "Jika tidak dalam jumlah besar (kurang dari 5 orang) masih akan kami (BTNGM) layani," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
Advertisement
Advertisement