Advertisement

Tak Ada Pembeli karena Corona, Bakpia Jadi Makanan Ternak

Lugas Subarkah
Jum'at, 03 April 2020 - 17:07 WIB
Arief Junianto
Tak Ada Pembeli karena Corona, Bakpia Jadi Makanan Ternak Ilustrasi bakpia. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pandemi Corona berdampak pada pelemahan ekonomi masyarakat, termasuk usaha kecil menengah (UKM) jajanan oleh-oleh di Kota Jogja. Mulai pertengahan Maret lalu, sebagian besar UKM sudah berhenti berproduksi, bahkan lantaran tak terjual, ada bakpia yang terpaksa dijadikan pakan ternak.

Ketua Koperasi Sumekar Bakpia Pathok, Sumiyati, menuturkan saat ini hampir semua anggota kelompoknya yang berjumlah 45 brand telah berhenti memproduksi bakpia. "Awal Maret masih normal, tapi mulai sekitar tanggal 14 semuanya langsung berhenti," ujarnya, Jumat (3/4).

Advertisement

Beruntung di tengah pandemi ini, dirinya masih mendapat pesanan bakpia meski sedikit. Pada kondisi normal ia biasa memproduksi 10-15 kilogram per hari. Saat ini, dia memproduksi hanya sekitar lima kilogram dalam sepekan. "Sebagian besar brand yang lain sudah berhenti sama sekali [produksi]," kata dia.

Akibat terhentinya pesanan, pada pertengahan Maret lalu sempat terjadi penumpukan bakpia sebanyak 120 dus yang terpaksa harus ia relakan menjadi pakan ternak.

Menurutnya, selama 30 tahun memproduksi bakpia, baru kali ini terjadi penghentian produksi sebesar ini. "Waktu gempa bumi 2006 kami masih bisa produksi karena banyak orang datang ke Jogja menemui keluarganya, pas kembali mereka membeli oleh-oleh," katanya.

Sekarang dia dan anggota koperasi hanya bisa menunggu. Menjual via online pun kata dia, juga tidak ada pesanan yang masuk. Beberapa anggota yang punya skill lainnya beralih jualan nasi, empon-empon, masker dan lainnya.

Kebijakan Konkret

Kabid UKM Dinas Koperasi UKM dan Nakertrans Kota Jogja, Rihari Wulandari, mengakui saat ini banyak UKM yang telah berhenti berproduksi, khususnya di sektor kerajinan dan oleh-oleh.

Untuk menanggulangi hal ini, saat ini Pemkot Jogja diakui dia belum punya kebijakan konkret. Dia hanya mengupayakan untuk memotivasi pelaku UKM agar terus berinovasi di tengah pandemi dengan beralih produksi ke barang yang dibutuhkan.

"Kami ada beberapa grup Whatsapp, lewat itu kami motivasi meeeka agar bisa inovasi. Kalau fesyen kan enggak mungkin produksi, beberapa ada yang memproduksi masker dari jumputan, batik, rajut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto

News
| Selasa, 23 April 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement