Advertisement
4 Pelajar SMK Dikarantina di Asrama Haji Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang dikatantina di Asrama Haji Jogja kembali bertambah empat orang. Hingga kini, total penghuni selter tersebut berjumlah lima orang.
Tambahan empat orang penghuni selter tersebut berstatus pelajar dari salah satu SMK di Sleman. Mereka baru kembali dari luar daerah setelah mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) di wilayah Bogor, Jawa Barat. "Iya, bertambah empat orang siswa SMK. Mereka pulang dari Bogor setelah ikut PKL, baru kembali, Kamis [9/4/2020]," kata Penjabat Sekda Sleman, Hardo Kiswoyo, Jumat (10/4).
Advertisement
Sayangnya belum dijelaskan apakah keempat siswa tersebut mengalami gejala Covid-19 atau tidak. Hardo hanya menjelaskan keputusan untuk mengisolasi keempat siswa tersebut sebagai langkah antisipasi karena baru kembali dari zona merah.
Mereka berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG) ataupun pelaku perjalanan dari area terpapar virus Corona. "Karena alasan itu, kami minta untuk ditangani dengan baik sesuai protokol," kata Hardo.
Selama menempati selter Asrama Haji, kata dia, Pemkab menjamin kebutuhan logistik untuk seluruh ODP yang dikarantina. Termasuk terus memantau kondisi kesehatan mereka. "Kami melibatkan 20 personel yang dibagi dalam dua shift untuk pengadaan logistik. Sampai saat ini baru ada lima ODP yang kami layani," kata Komandan Tagana Sleman Susilo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement