Advertisement
14 Karyawan Indogrosir yang Reaktif Corona Merupakan Warga Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi Coronavirus Disease (Covid-19) Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan terdapat 14 orang karyawan Indogrosir Sleman asal Bantul yang hasil pemeriksaan lewat rapid diagnostic test (RDT) menunjukkan reaktif.
Ke-14 karyawan tersebut sebagian besar sudah diisolasi di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) dan PKU Muhammadiyah Bantul. “Ada beberpa yang masih di rumah tapi sudah diambil swab-nya. Nanti akan menyusul diisolasi di RSLKC,” kata Sri Wahyu, Jumat (8/5/2020)
Advertisement
Karyawan Indogrosir asal Bantul tersebut tersebar di Kecamatan Sedayu, Sewon, Banguntapan, dan Kasihan. Menurut Sri Wahyu ke-14 karyawan Indogrosir asal Bantul tersebut berdasarkan hasil penelusuran dari Dinas Kesehatan Sleman.
Lebih lanjut Oky-sapaan akrab Sri Wahyu Joko Santoso juga meluruskan soal informasi pengusiran salah keluarga karyawan Indogrosir di Banguntapan. Menurut Oky, Karyawan Indogrosir yang sudah beristri itu indekos di wilayah Banguntapan.
Setelah ada pemeriksaan rapid test dan dinyatakan reaktif, sang suami harus isolasi dan dibawa ke PKU Muhammadiyah Bantul. Sementara istrinya diminta pulang oleh suaminya ke rumah orang tua di Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret. Oky memastikan tidak ada penolakan karyawan Indogrosir. “Istrinya memang diminta suami pulang ke Pleret,” ujar Oky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Airlangga: Lima Program Prioritas Presiden Bisa Tampung 3 Juta Lebih Pekerja
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
- Fasilitas Pengelolaan Sampah Jadi Listrik Akan Dibangun di Bantul
- Ribuan Pesilat dari 50 Perguruan Berkumpul, Bukti Jogja Aman
Advertisement
Advertisement