Advertisement

Masjid Pathok Negoro Plosokuning Tetap Gelar Salat Id Berjemaah

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 22 Mei 2020 - 19:27 WIB
Bhekti Suryani
Masjid Pathok Negoro Plosokuning Tetap Gelar Salat Id Berjemaah Sejumlah aktivitas keagamaan masih digelar di Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Minomartani, Ngaglik, Sleman.-Harian Jogja - Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Selain Masjid Agung Sleman, Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Minomartani, Ngaglik, juga tetap menggelar SAlat Idulfitri berjamaah pada Minggu (24/5/2020) besok.

Takmir Masjid Pathok Negoro Ploso Kuning, RM Kamaludin Purnomo mengatakan samahalnya dengan pelaksanaan Salat Jumat berjamaah masjid tersebut juga tetap mengakomodasi keinginan warga sekitar untuk menggelar Solat Idulfitri secara berjemaah pada 1 Syawal besok.

Advertisement

"Alhamdulillah, selama melakukan salat jumat berjamaah selama ini belum ada warga yang terpapar virus Corona. Kalau ada yang terpapar sudah pasti ramai," katanya saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Jumat (22/5/2020).

Menurut Kamal, selama pandemi Covid-19 takmir masjid menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 kepada seluruh jamaah. Sebelum masuk masjid mereka disemprot disinfektan dan diperiksa suhu tubuhnya dengan termogun. Selain itu, masing-masing jamaah juga menjaga jarak sof saat solat. Jamaah juga diwajibkan menggunakan masker.

"Kami juga tidak melakukan salam-salaman sejak pandemi Corona ini terjadi. Selesai solat langsung pulang. Rata-rata 500 orang dan kemungkinan bisa berkurang saat Solat Id. Hanya ada tambahan jamaah putri," katanya.

Kamal mengatakan alasan tetap melaksanakan Solat Id untuk menjaga semangat warga yang tetap ingin menggelar solat berjamaah. Semangat tersebut tidak boleh dipadamkan. Dia mengaku sudah didatangi oleh aparat kecamatan, kemenag dan kepolisian. "Pada akhirnya mereka tetap meminta kami untuk melaksanakan protokol kesehatan. Dan jemaah yang ikut Solat Id hanya warga sekitar saja," katanya.

Sebelumnya, Takmir Masjid Agung Wahidin Sudirohusodo Sleman Agaerul mengatakan berdasarkan hasil rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Solat Idulfitri di Masjid Agung Wahidin Soedirohusodo diputuskan jika solat Id tetap akan digelar secara berjamaah. Meskipun begitu, takmir tetap melaksanakan Solat Id sesuai protokol penanganan Covid-19.

Dia menjelaskan, pelaksanaan Solat Id di Masjid Agung untuk menfaslitasi masyarakat yang beIum mampu mandiri dalam melaksanakan solat Id. "Ini bukan untuk gagah-gagahan menentang kebijakan pemerintah, tetapi lebih pada menfasilitasi masyarakat yang belum mandiri melaksanakan Solat Id," katanya.

Teknis pelaksanaan Solat Id, lanjut Agaerul, tetap mengikuti anjuran pemerintah dan protokol kesehatan. Misalnya, jamaah yang masuk masjid harus melalui satu pintu. Jamaah yang masuk langsung diperiksa suhu badannya. "Jamaah wajib memakai masker, membawa perlengkapam solat sendiri, kalau bisa sudah berwudu dari rumah," katanya.

Kalau pun belum berwudu, takmir tetap menyediakan tempat wudu di sekitar masjid. Jamaah pada saat masuk maupun pulang juga tidak dibolehkan berkerumun. Jamaah harus tetap menjaga jarak sebagaimana sudah dikondisikan selama ini. "Jamaah menempati saf yang telah ditentukan (di dalam Masjid dan serambi diberi lakban warna hitam)," katanya.

Waktu pelaksanaan Solat ld dimulai jam 07.00 WIB. Adapun durasi yang dibutuhkan untuk Solat Id di masjid ini ditetapkan hanya 15 menit saja. "Jadi cuma 15 menit saja dengan rincian Khutbah Id 10 menit dan solat Id 5 menit. Tidak ada salam salaman di lingkungan masjid," tegasnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo berharap masyarakat tidak melaksanakan Solat Id secara berjamaah. Masyarakat diminta menjalankan protap kesehatan yang sudah disampaikan oleh MUI dan Kementerian Agama. "Mereka punya protap MUI dan sudah sampaikan. Meskipun Sleman bukan wilayah PSBB tetapi tetap tidak diperbolehkan menimbulkan kerumunan. Masjid Agung harus tetap mengikuti protap itu," katanya.

Menurut Sri, terlalu beresiko besar jika Solat Id berjamaah tetap dilakukan meskipun takmir menyediakan saf dengan jaga jarak. Baginya, munculnya pertemuan atau kerumunan besar sangat beresiko menularkan virus Covid-19. "Kami tidak mau ambil resiko. Apalagi sudah terjadi transmisi lokal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina

News
| Rabu, 24 April 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement