Advertisement
Terapkan Protokol Kesehatan dengan Ketat, Uji KIR di Kota Jogja Kembali Dibuka

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB), Dinas Perhubungan, Kota Jogja kembali dibuka Selasa (2/6/2020). Unit ini menjadi satu-satunya PKB untuk angkutan barang dan penumpang yang telah beroperasi di DIY.
Setelah kurang lebih dua bulan berhenti, layanan PKB atau yang lebih dikenal dengan uji kir kembali dibuka. Pembukaan ini dengan berbagai penyesuaian. Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja, Agus Arif Nugroho mengatakan penyesuaian yang dilakukan terjadi mulai dari proses pendaftaran hingga pengujian kelayakan kendaraan. "Salah satu proteksi baru yang diterapkan adalah menetapkan Kantor UPT PKB Dishub Jogja sebagai kawasan wajib masker, baik pengunjung maupun petugas wajib menggunakan masker," jelas Agus ditemui pada Selasa (2/6/2020).
Advertisement
Penambahan protokol baru juga ditambahkan saat proses pendaftaran. Setelah mengenakan masker, pendaftar diminta mencuci tangan dan menjalani pengecekan suhu badan. Pendaftar kemudian dipersilahkan masuk dengan kursi yang telah diatur jaraknya. "Ada penambahan banyak wastafel untuk cuci tangan, khususnya pada tempat pengujian yang diperuntukkan kepada para petugas penguji," jelas Agus.
Sementara itu dari alur uji KIR, kendaraan yang diuji datang sesuai hari yang telah dijadwalkan. Kendaraan akan mengantre menunggu giliran untuk diuji. Agus menjelaskan, saat hendak memasuki ruangan uji kendaraan akan disemprot dengan disinfektan terlebih dahulu. Pasalnya selama pengujian petugas akan beberapa kali menyentuh beberapa bagian kendaraan untuk memastikan kendaraan itu layak beroperasi. Meski petugas menggunakan sarung tangan, penyemprotan tetap dilakukan untuk meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19.
Menurutnya petugas juga kamu lengkapi dengan Face Shield khusus. Menurut pengalaman petugas ada beberapa Face Shield yang membatasi penglihatan petugas yang mengakibatkan saat pengamatan kendaraan atau pembacaan pada komputer uji kurang bisa terlihat jelas. "Petugas uji cukup berisiko tinggi tertular, sebenarnya kami juga memiliki masker N95, namun kendalanya petugas kesusahan memberi instruksi kepada pengendara, jadi ya tetap kita upayakan bagaimana secara safety bisa optimal, tapi layanan juga optimal," tutur Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement