Advertisement

Perjuangan untuk Menikah Selama Pandemi: Naik Motor 8 Jam & Karantina 14 Hari di Kulonprogo

Jalu Rahman Dewantara
Jum'at, 05 Juni 2020 - 21:07 WIB
Budi Cahyana
Perjuangan untuk Menikah Selama Pandemi: Naik Motor 8 Jam & Karantina 14 Hari di Kulonprogo Ijab kabul Heri Adi Tri Prasetyo, 27, bersama Sri Suryani, 27, di KUA Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, Rabu (3/6/2020). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGOHeri Adi Tri Prasetyo, 27, pria asal Bojonegoro, Jawa Timur rela menjalani karantina selama 14 hari, demi menikahi pujaan hati di tengah masa pandemi Covid-19. Perjuangan tersebut berbuah manis, karena Heri akhirnya bisa meminang Sri Suryani, 27, warga Dusun Jamus, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo menjadi istrinya.

Heri necis. Pakaiannya serba putih: kemeja, jas, sampai celana panjang. Rambut cepaknya tertutup peci hitam, kakinya dibalut sepatu pantofel yang disemir mengilap.

Advertisement

Sri Suryani, biasa disapa Sri, terlihat menawan. Perempuan mungil itu mengenakan kebaya putih. Rambut hitamnya terbungkus kerudung dengan mahkota kuning keemasan di atasnya.

Pagi itu, Heri dan Sri melepas masa lajang dan resmi menjadi suami istri. Heri menikahi Sri pada Rabu (3/6/2020), di Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo.

Akad nikah kedua anak manusia dimabuk asmara tersebut sederhana, singkat, dan sesuai dengan protokol penanganan Covid-19. Keduanya wajib mengenakan masker dan menjaga jarak. Tamu yang datang tak lebih dari 10 orang.

"Awalnya deg-degan, apalagi pas momen pengucapan akad nikah, takut keliru, tapi alhamdulillah, sekarang sudah lega," ujar Heri, seusai akad nikah di KUA Pengasih, Rabu pagi.

Perjuangaan Heri hingga bisa bersanding dengan Sri di pelaminan tidak mudah. Sebelum diizinkan menikah, Heri harus terlebih dulu menjalani karantina selama 14 hari di Posko Karantina, Kalurahan Pengasih.

Pria asal Bojonegoro yang bekerja di Solo Jawa Tengah tersebut, masuk kategori orang dalam pemantauan (OPD) Covid-19.

Heri mulai menjalani isolasi pada 18 Mei 2020 setelah tiba dari Bojonegoro mengendarai sepeda motor pada 17 Mei sore. Ia berangkat sendiri. Keluarga di kampung halamannya tak diajak demi menghindari penularan virus Corona penyebab Covid-19.

Heri naik motor dari Bojonegoro ke Kulonprogo, wilayah yang belum pernah dia datangi sama sekali, selama kurang lebih delapan jam. Heri yang takut kesasar, mengandalkan aplikasi peta. "Sampai di rumah [kediaman Sri] saya ketemu dengan pihak keluarganya, kami rembukan tentang gimana nikahnya nanti. Berdasarkan hasil kesepakatan, saya diizinkan menikah jika sudah menjalani isolasi," ujarnya.

Pada 1 Juni, Heri selesai menjalani isolasi dan akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk menikah dengan Sri.

Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Kalurahan Pengasih, Indarto membenarkan Heri telah melaksanakan karantina selama 14 hari. Selama karantina, Hari tetap beraktivitas seperti biasa mulai dari berolahraga hingga berjemur setiap pagi untuk menjaga imunitas diri.

“Kami juga melibatkan petugas medis dan Babinsa untuk mengecek kesehatan atau sekadar mengawasi warga yang melakukan karantina,” kata Indarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement