Advertisement

Viral Pasar Kranggan Akan Ditutup untuk Disemprot Disinfektan, Ini Faktanya

Hery Setiawan (ST18)
Kamis, 11 Juni 2020 - 14:27 WIB
Budi Cahyana
Viral Pasar Kranggan Akan Ditutup untuk Disemprot Disinfektan, Ini Faktanya Pedagang daging ayam di Pasar Kranggan, Kamis (2/8/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Informasi tentang penutupan Pasar Kranggan selama sehari penuh untuk penyemprotan disinfektan pada Jumat (12/6/2020) beredar luas melalui media sosial dan aplikasi perpesanan.

Penyemprotan disinfektan di Pasar Kranggan yang semula dijadwalkan pada Jumat besok ditunda. Saat disemprot disinfektan, operasional pasar nantinya ditutup selama satu hari penuh untuk meredam penyebaran Covid-19. Sebelumnya, padagang Pasar Kranggan menjalani rapid test setelah bersinggungan dengan pemasok ikan dari Gunungkidul yang terinfeksi virus Corona. Penularan dari pemasok ikan itu pun membentuk klaster baru penyebaran Covid-19 di DIY.

Advertisement

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan penyemprotan disinfektan merupakan agenda rutin. Tiap pasar bakal mendapat giliran. Dalam putaran tertentu penyemprotan akan dilakukan secara total sehingga pasar pun ditutup seharian.

“Penyemprotan rutin sudah dilakukan secara mandiri oleh Disperindag [Dinas Perindustrian dan Perdagangan] Kota Jogja. Tapi kalau penyemprotan total bekerja sama dengan damkar [mobil pemadam kebakaran] dengan mempertimbangkan situasi,” katanya, Kamis (11/6/2020).

Dia mengatakan penyemprotan disinfektan di Pasar Kranggan bakal mundur dari jadwal semula. Ada kemungkinan penyemprotan baru akan dilakukan pada Selasa (17/6/2020) mendatang.

Kabid Penataan Pengembangan dan Pendapatan Pasar Disperindag Kota Jogja, Gunawan Nugroho Utomo, mengatakan penyemprotan rutin dijadwalkan di 30 pasar tradisional. Namun, pasar tertentu, seperti Pasar Giwangan, Pasar Karangwaru, Pasar Gedongkuning, Pasar Demangan, Pasar Pingit, Pasar Kotagede, Pasar Giwangan, dan Pasar Kranggan, perlu mendapatkan sterilisasi maksimum.

“Soal relasi dengan klaster bakul ikan, penyemprotan itu bisa jadi terkait, bisa juga tidak. Sterilisasi maksimum berupa penyemprotan total harus tetap dilaksanakan sebagai langkah preventif meningkatkan kewaspadaan,” kata dia.

Ia melanjutkan  tidak semua pasar ditutup total saat disemprot. Ia mencontohkan Pasar Giwangan yang pedagangnya banyak beraktivitas pada malam hari. Demikian juga dengan Pasar Klithikan Pakuncen yang punya karakter serupa.

"Pasar-pasar itu [Giwangan dan Klithikan] pasar nokturnal. Kalau pagi pedagang juga belum banyak. Penyemprotan total itu yang penting tidak mengganggu aktivitas pedagang. Jika penyemprotan dilakukan pada malam hari misalnya, mungkin temen-temen Disperindag Jogja sudah biasa ke pasar malam-malam. Tapi kalau penyemprotan total kan butuh koordinasi dengan organisasi perangkat daerag dan instansi terkait. Nah, kalau harus ke pasar malam-malam, mungkin saja mereka jadwalnya enggak pas,” ujarnya, Kamis (11/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

LaNyalla Bicara Soal 66 Tahun Dekrit Presiden

News
| Minggu, 06 Juli 2025, 02:57 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement