Advertisement

Disebut Obat Dewa, Deksametason Penyembuh Covid-19 Bisa Obati Sakit Gigi Hingga Kecetit

Lugas Subarkah
Kamis, 18 Juni 2020 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Disebut Obat Dewa, Deksametason Penyembuh Covid-19 Bisa Obati Sakit Gigi Hingga Kecetit Foto ilustrasi. - Reuters/Srdjan Zivulovic

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Deksametason dikabarkan efektif dalam penyembuhan covid-19, termasuk oleh WHO. Namun, beberapa ahli farmakologi memandang obat jenis steroid ini memiliki cukup banyak efek samping sehingga tidak bisa digunakan sembarangan.

Ketua Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UGM, Ika Puspita Sari, menjelaskan obat ini biasa digunakan untuk pasien inflamasi berat dan auto imun semisal lupus. “Selama ini untuk asma dan gatal-gatal juga, tapi semakin dibatasi penggunaannya karena ada yang lebih ringan efek sampingnya,” ujarnya.

Advertisement

Beberapa efek samping yang dihasilkan obat ini diantaranya osteoporosis, peningkatan kadar gula, glukoma, pendarahan lambung, insomnia dan lainnya. Sebab itu penggunaan obat ini semestinya diawasi dokter. “Tapi yang terjadi di warung-warung sering bisa dijual bebas karena masyarakat sakit gigi, punggung pegal, kecetit dan sebagainya bisa dengan deksametason ini, tanpa menyadari efek sampingnya,” ungkapnya.

Karena bisa dipakai untuk segala inflamasi atau radang, deksametason pun mendapat julukan obat dewa. Di DIY kata dia, penyembuhan covid-19 belum memakai deksametason, melainkan metil prednisolone, masih sejenis steroid namun memiliki efek samping lebih ringan.

Guru Besar Farmakolgi UGM, Zullies Ikawati, mengatakan deksametason memang bisa digunakan pada pasien covid-19 parah. Pada pasien dengan kriteria ini, umumnya telah terjadi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dan peradangan berat dengan terjadinya badai sitokin yang meningkatkan risiko kematian.

Deksametason berfungsi menekan badai sitokin sehingga dapat menurunkan risiko kematian. Penggunaan jangka pendek seperti pada Covid-19 umumnya tidak menyebabkan efek samping yang berarti, dimana manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.

Namun dengan penggunaan jangka panjang obat ini dapat menimbulkan berbagai efek samping termasuk penurunan imun tubuh. Maka obat ini tidak digunakan untuk pasien covid-19 ringan apalagi untuk pencegahan covd-19. “Bukan untuk pencegahan karena justru menurunkan sistem imun dan menjadi lebih rentan pada penularan covid-19,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement