Advertisement
Tahapan Pilkada Gunungkidul: Pengawasan Verifikasi Faktual Dilakukan Secara Acak di Wilayah Rawan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bawaslu Gunungkidul akan melakukan pengawasan terhadap proses verifikasi faktual oleh KPU terhadap bakal calon pasangan Pilkada 2020. Meski demikian pemantauan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh dan akan diambil pada wilayah yang dinilai rawan.
Anggota Bawaslu Gunungkidul Rosita mengatakan, pihaknya siap melakukan pengawasan terhadap jalannya verifikasi faktual yang dilaksanakan tim dari KPU. Meski demikian, pada saat pengawasan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh karena keterbatasan personel yang dimiliki.
Advertisement
BACA JUGA : Nasdem Bantah Tuduhan Tak Demokratis dalam Pilkada
“Selain anggota panwascam, petugas pengawas di desa hanya satu. Jadi, tidak semua proses verifikasi akan diikuti seluruhnya,” kata Rosita, Selasa (23/6/2020).
Menurut dia, upaya pengawasan dilaksanakan secara sampel di daerah-daerah yang masuk kategori rawan. “Sudah kami petakan dan nanti akan kita sampling,” katanya.
Rosita menambahkan, untuk memperlancar proses verifikasi, tim dari bapaslon diminta menghadirkan tim pendamping guna mengakomodasi warga yang belum bisa ditemui saat verifikasi berlangsung.
BACA JUGA : Fokus Pilkada, Anton Mundur dari DPRD Gunungkidul
“Waktunya mepet. Jadi, harus ada koordinasi salah satunya memastikan warga pendukung bisa ditemui. Nah ini jadi tugas dari tim pendamping untuk menjembataninya,” katanya.
Untuk diketahui ada dua bapaslon yang akan dilakukan verifikasi faktual. Berkas pertama milik pasangan Anton Supriyadi-Suparno dengan dukungan 46.169 jiwa. Sedangkan pasangan kedua, yakni Kelik Agung Nugroho-Yayuk Kristiyawati dengan jumlah dukungan sebanyak 45.690 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Asyik Nyabu, Caleg Ini Ditangkap Polisi, KPU: Bisa Dicoret dari DTC
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement