Advertisement
DIY Susun Sistem Informasi Ketahanan Pangan Mandiri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY bekerja sama dengan Bank Indonesia akan membuat Sistem Informasi Ketahanan Pangan Mandiri. Langkah ini untuk membuat early warning system pada ketahanan pangan sekaligus mengendalikan inflasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hilman Tisnawan, menuturkan pembuatan sistem ini agar DIY memiliki data lengkap yang bisa menjadi acuan dalam strategi ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
Advertisement
BACA JUGA : Bangun Ketahanan Pangan di DIY, Pemerintah Diminta
“Juga untuk mendata cadangan pangan, pola tanam dan lainnya. Data itu sangat penting,” ujarnya, Jumat (10/7/2020).
Data ini kata dia, akan menggabungkan data yang dimiliki Biro Ekonomi Pemda DIY yang kemudian BI membantu berkolaborasi. Ia menuturkan tim teknis akan segera bergerak sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan data sudah tersedia tanpa harus mengolah lagi.
“Data yang sudah jadi ini bisa untuk memprediksi, memproyeksi dan early warning system. Tapi yang paling penting adalah kita samakan dulu persepsinya. Semua dinas terkait yang memiliki data agar turut berkontribusi,” ungkapnya.
BACA JUGA : Demi Ketahanan Pangan, Warga Diminta Tanam Tanaman
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Arofah Noor Indriani, mengatakan selama pandemi covid-19, pihaknya selalu memantau ketersediaan pangan baik di pedagang, ritel, Gudang maupun Keluarga Kelompok Tani (Gapoktan).
“Dari perhitungan, statusnya masih aman. Ketersediaan masih lebih banyak dari kebutuhan,” ujarnya.
Data ini kata dia, dilaporkan mingguan, di mana setiap pekan ketersediaan pangan masih selalu surplus. Surplus ini masih bisa untuk mencukupi kebutuhan lima sampai sembilan pekan kedepan, tergantung komoditasnya.
Pihaknya juga mendorong petani untuk terus berproduksi. Masyarakat juga didorong untuk mengoptimalkan pekarangan untuk ditanami sayur dan buah.
BACA JUGA : Begini Cara Warga Godean Mendorong Ketahanan Pangan
“Agar kebutuhan harian tidak perlu beli, tinggal petik. Ini yang dinamakan lumbung hidup,” kata dia.
Di samping stok, dari sisi kemudahan akses masyarakat memperoleh bahan makanan juga terus dioptimalkan dengan Toko Tani Indonesia (TTI) yang menjual produk melalui bazar yang digelar di pasar-pasar di DIY dengan harga di bawah pasaran namun tetap menjaga kualitas. Pada Juli ini, bazar akan digelar pada 15 sampai 30 Juli mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement