Advertisement

Promo November

Meski Kasus Covid-19 Terus Melonjak, DIY Tetap Terbuka untuk Wisatawan & Pengunjung Luar Daerah

Lugas Subarkah
Rabu, 22 Juli 2020 - 15:07 WIB
Budi Cahyana
Meski Kasus Covid-19 Terus Melonjak, DIY Tetap Terbuka untuk Wisatawan & Pengunjung Luar Daerah Wisatawan mengunjungi Pantai Kukup, Gunungkidul, Minggu (28/6/2020). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 pada beberapa hari terakhir adalah konsekuensi pembukaan DIY bagi pengunjung dari luar daerah. Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menuturkan pembukaan ini tetap menjadi pilihan dengan pertimbangan perekonomian masyarakat.

“Kalau ditutup sama sekali dengan alasan kesehatan, akan jadi masalah untuk perekonomian masyarakat. Pilihan yang sulit dua-duanya, tetapi mau tidak mau harus kita hadapi. Yang terpenting bagaimana kita beraktivitas tapi masyarakat dengan sadar menjaga protokol kesehatan,” kata Baskara, Rabu (22/7/2020).

Advertisement

Meski demikian, ia memastikan pembukaan DIY tetap terbatas. Ia mencontohkan destinasi wisata yang belum menerima wisatawan rombongan, melainkan sebatas perorangan atau keluarga. Bus yang mengangkut penumpang lebih dari 70% kapasitasnya juga tidak diterima.

BACA JUGA: 90% Pasien Positif Covid-19 di DIY adalah OTG

Objek wisata yang belum terdaftar sebagai destinasi yang sudah bisa dikunjungi, harus mengantongi rekomendasi dari asosiasi atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayahnya untuk memastikan sarana dan prasarana memungkinkan penerapan protokol kesehatan.

Destinasi wisata yang belum bisa memenuhi kelengkapan protokol kesehatan tidak akan mendapat rekomendasi. “Semisal bioskop atau tempat karaoke, harus dipertimbangkan, karena sulit menerapkan protokolnya,” kata dia.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus positif Covid-19 di DIY meningkat signifikan tiap hari.Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY memastikan 90% pasien positif terinfeksi Corona di DIY saat ini merupakan orang tanpa gejala (OTG).

BACA JUGA: 23 dari 28 Kasus Baru Corona di DIY Hari Ini Menginfeksi Warga Bantul

Pada Minggu (19/7/2020) 16 kasus kasus ditemukan dalam sehari. Itu adalah rekor harian sejak kasus pertama diumumkan pada Maret lalu. Rekor kembali pecah pada Selasa (21/7/2020) kemarin. Sebanyak 28 kasus ditemukan, sebagian besar di Bantul.

Juru Bicara Pemerintah Daerah DIY untuk penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, mengatakan kasus positif Covid-19 saat ini didominasi OTG. Mereka bukan hasil pasien bergejala Covid-19 yang periksa di fasilitas kesehatan, melainkan hasil tracing kontak positif atau swab masal.

Yang perlu diwaspadai dari banyaknya OTG adalah melindungi kelompok rentan. “Kita tidak tahu seperti apa OTG, apakah sakit atau tidak. Dia tidak ada masalah dengan kesehatannya,” ujarnya, Rabu (22/7/2020).

Gugus tugas kini memperluas tracing kontak kasus positif. Ia mencontohkan penemuan 23 kasus positif di Bantul pada Selasa kemarin juga merupakan hasil dari perluasan tracing kontak.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 di Bantul Terus Melesat, Pemkab Didesak Berikan Sanksi bagi Pelanggar Protokol Kesehatan

Selain perluasan kontak yang dilacak, gugus tugas juga mewawancarai secara mendalam kontak erat maupun yang tidak erat, sehingga akan terlihat mana saja orang yang perlu diambil swab. Metode ini juga diberlakukan terhadap pada pendatang dari luar daerah melalui puskesmas. “Ini bergantung pada kedisiplinan ketua RT masing-masing untuk memastikan setiap pendatang melapor,” kata dia.

Gugus tugas masih memprioritaskan tenaga kesehatan dalam tes swab massal. Tenaga kesehatan di DIY yang kini terkonfirmasi positif berjumlah 30 orang atau 6-7% dari total kasus. Dari jumlah itu, 80% nakes telah sembuh. “Nakes sebetulnya OTG juga. Tidak semua [tertular] dari pelayanan, ada yang pulang dari pendidikan,” ungkapnya.

Nakes menjadi prioritas dalam swab masal karena memiliki risiko tinggi dan menjadi aset penting dalam penanganan covid-19. Jika nakes tidak dilindungi, pelayanan kesehatan juga tidak optimal.

Sampai saat ini, total swab yang telah diperiksa di DIY sebanyak 22.300 sampel dari 18.011 orang. Berdasarkan penghitungan dalam dua pekan terakhir, positivity rate DIY meningkat menjadi 1,95.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah

News
| Sabtu, 23 November 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement