Advertisement
Ponpes Besar di Sleman Bakal Di-Swab Massal

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan tes swab massal di sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Sleman guna mencegah penyebaran Covid-19. Kegiatan ini dilakukan dengan teknik sampling acak dan menyasar 1.000 orang ustaz/ustazah.
Ponpes dinilai menjadi tempat yang berpotensi terjadinya penularan virus Covid-19 dengan adanya interaksi terus menerus antar-penghuni. Pertimbangan lain dilakukan swab ini adalah, saat ini banyak ponpes di Kabupaten Sleman yang telah mengajukan surat aman Covid-19, sehingga dipandang perlu diadakan swab massal.
Advertisement
Tes swab massal itu kali pertama kali dilangsungkan di Ponpes Pandanaran, Desa Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (29/7/2020).
Kepala Kementerian Agama Sleman Sa'ban Nuroni menjelaskan, sasaran utama tes adalah pondok pesantren yang besar, yang memiliki sekolah formal atau sudah memulai kegiatan pembelajaran.
"Dari 150 pesantren tercatat, ada sebanyak 15 pesantren yang besar di Sleman. Kategori pesantren besar adalah lebih dari 500 santri," ungkapnya.
Ia menuturkan, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes, jajarannya selalu berkoordinasi dengan ponpes yang ada, ketika akan membuka pendaftaran santri.
Baca Juga: DPR RI Pastikan Pilkada Tetap Digelar 9 Desember Meski Kasus Covid-19 Terus Melonjak
Selain itu, pihaknya akan melakukan pengecekan kelengkapan sarana prasarana di ponpes, seperti tempat mencuci tangan, hand sanitizer, dan kelengkapan lainnya.
Sa'ban menambahkan, santri yang datang wajib melakukan karantina, dan diatur desain kamarnya. Misalnya, bila setiap kamar biasanya dihuni 10 santri, maka saat ini hanya boleh ditempati lima santri.
"Penempatan tempat tidur diatur selang-seling. Kalau menggunakan tempat tidur tingkat, maka jika di bawah dipakai, maka atasnya tidak dipakai, begitu pula sebaliknya," terangnya.
Menurut Sa'ban, ponpes yang belum siap dengan kebiasaan baru tersebut akan lebih tahu diri, sehingga belum membuka pendaftaran.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengungkapkan, kegiatan swab massal kali ini adalah sebagai salah satu program 5.000 swab massal, yang akan diselenggarakan sampai akhir Agustus nanti.
"Sasaran pertama adalah tenaga kesehatan, dan itu sudah dilakukan. Prioritas kedua untuk swab adalah lembaga pendidikan berasrama, dalam hal ini adalah pondok pesantren," tuturnya.
Baca Juga: Sunan Kalijaga Gesikan Ajak Masyarakat Tetap Produktif saat Pandemi Covid-19
Joko menyebut, sedikitnya ada tiga ponpes yang akan dilakukan sampling swab, masing-masing mewakili Sleman bagian tengah, timur, dan barat.
Tenaga pendidik menjadi sasaran swab karena para santri belum datang ke ponpes.
"Jadi kita mengondisikan tenaga pendidik di sana [ponpes] sehat dulu, baru kemudian bisa menerima santri dari luar daerah," ujarnya.
Sementara itu, bila ada santri dari luar daerah datang ke ponpes untuk mengikuti pembelajaran, mereka harus menyertakan surat sehat atau hasil rapid test agar bisa masuk ke Sleman.
Ia menambahkan, sasaran tes swab berikutnya adalah tempat berkerumun masyarakat, mulai dari pasar tradisional, pasar modern, mal, tempat pelayanan publik, baik itu pemerintah maupun perkantoran lain, lokasi kegiatan pariwisata dan olahraga. Terakhir, pelaku perjalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement