43 Karyawan Kesehatan di DIY Positif Covid-19 dalam 2 Hari, Didominasi dari Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kondisi Covid-19 di DIY kian mengkhawatirkan setelah dilakukannya screening massal. Salah satunya adanya peningkatan kasus dari kalangan karyawan yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan.
Selama dua hari pada rekap data per Jumat (31/7/2020) dan Sabtu (1/8/2020) terjadi penambahan sebanyak 43 karyawan kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19.
Advertisement
Selama dua hari itu pula jumlah kasus positif Covid-19 di DIY mengalami lonjakan yang signifikan. Jika pada Jumat tercatat total ada penambahan 64 kasus dalam sehari merupakan hasil pemeriksaan dari 1.085 sampel diambil dari 760 orang. Sedangkan Sabtu kemarin ada 67 kasus baru dengan jumlah yang diperiksa di laboratorium sebanyak 734 sampel dari 639 orang.
BACA JUGA : Tenaga Kesehatan Puskesmas Sewon II yang Positif Covid-19
Jika pada Jumat (31/7/2020) distribusi kasus paling besar berasal dari hasil screening karyawan kesehatan dengan angka mencapai 26 positif Covid-19. Sedangkan pada Sabtu (1/8/2020), screening karyawan kesehatan juga menunjukkan hasil cukup tinggi dengan angka penambahan 17 kasus dalam sehari. Dengan demikian dalam dua hari terakhir ada 43 kasus baru yang berasal dari kalangan karyawan kesehatan.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih membenarkan bahwa hasil screening karyawan kesehatan itu lebih banyak didominasi berasal dari Bantul. “Njih [iya] [didominasi] Bantul,” katanya Sabtu (1/8/2020).
Berty tak menjelaskan secara detail karyawan kesehatan tersebut terdiri dari jenis profesi apa saja, namun ia memberikan gambaran mereka bekerja di fasilitas layanan kesehatan seperti Puskesmas.
“Karyawan kesehatan, dari Puskesmas,” katanya lagi.
BACA JUGA : Banyak Tenaga Kesehatan di DIY Terinfeksi Covid-19, tetapi
Selain karyawan kesehatan, distribusi kasus berdasarkan riwayat dengan angka cukup tinggi sebanyak 24 kasus pada Jumat (31/7/2020) yang belum diketahui secara pasti keterangan atau asal muasal riwayatnya. Kemudian disusul adanya hasil tracing karyawan salah satu koperasi di Sleman dengan angka sebanyak 17 kasus pada Sabtu (1/8/2020).
Berty mengatakan peningkatan kasus di DIY ini salah satunya disebabkan karena dilakukan screening massal. “Di antaranya begitu [karena swab massal dan screening],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
- Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
- Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Jogja Berpatroli Cegah Praktik Politik Uang
Advertisement
Advertisement