Advertisement
Di Bantul, Baru Satu Desa Wisata yang Siap Menerima Kunjungan
Ilustrasi spanduk larangan berkunjung terpasang di muka jalan masuk Desa Wisata Tembi, Dusun Tembi, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Minggu (29/3/2020). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul mencatat baru ada satu desa wisata di wilayahnya yang telah mengajukan diri untuk membuka dan menerima kunjungan wisatawan. Satu desa tersebut adalah Desa Wisata Manding.
“Kalau lembaga desa wisata sendiri, yang mengajukan baru Desa Wisata Manding,” kata Sekretaris Dispar Bantul Annihayah, Kamis (27/8/2020).
Advertisement
Menurut dia, banyaknya desa wisata di bawah Dispar Bantul yang memilih untuk belum mengajukan diri untuk dibuka dan menerima tamu lebih kepada kesiapan menerapkan adaptasi kebiasaan baru di era pandemi Covid-19.
BACA JUGA : Siapkan Standar Pariwisata Baru, Pemkab Sleman Bersinergi
Meski dinas telah memberikan bantuan berupa wastafel kepada 34 desa wisata di Bantul, namun tidak semuanya langsung membuka dan menerima kunjungan wisata.
Alasannya, beberapa desa wisata tersebut, seperti Kasongan, Krebet dan Wukirsari lebih banyak dimanfaatkan sebagai showroom dan melayani pembelian. Meskipun, sampai kini belum melayani tamu dengan paket kunjungan menginap.
“Kami sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Karena ini terkait kesiapan mereka,” lanjut Annihayah.
Meski demikian, dia mengungkapkan saat ini ada 27 tempat wisata yang di Bantul yang telah mengajukan diri untuk menerima kunjungan wisatawan. Dari 27 tempat wisata tersebut, 25 di antaranya sudah mendapatkan rekomendasi untuk menerima wisatawan.
“Dari jumlah tersebut, ada 8 arena bermain, 7 hotel, 6 restoran dan 4 destinasi wisata yang sudah kami berikan rekomendasi,” terang Annihayah.
BACA JUGA : Masyarakat Butuh Hiburan karena Jenuh, Desa Wisata Harus
Sementara Ketua Koperasi Noto Wono Mangunan, Purwo Harsono yang juga sebagai penggagas wisata di Desa Mangunan Dlingo, Bantul menyatakan, sampai saat ini belum menerima kunjungan wisatawan.
Alasannya, pihaknya harus berkomunikasi dengan anggotanya terkait dengan pembukaan desa wisata di tempat tersebut.
“Saat ini masih finalisasi. Ada yang meminta segera buka, ada yang memilih berhati-hati. Kami nantinya akan bicarakan lagi, bagaimana enaknya. Sebab, ini juga menyangkut penerapan protokol kesehatan juga nantinya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Baku Tembak di Rio, 132 Orang Tewas dalam Operasi Anti-Narkoba
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Eks Bupati Sleman Ditahan, Kuasa Hukum Angkat Bicara
- Proyek Kelok 18 Penghubung Pantai Selatan Terus Dikerjakan
- Kasus Kecelakaan Kerja Tinggi, BPJS Ketenagakerjaan Fokus Pencegahan
- Longsor dan Banjir Terjadi di Kulonprogo Usai Diguyur Hujan Deras
- Kecelakaan Beruntun, Mahasiswa Meninggal Dunia di Jalan Imogiri Barat
Advertisement
Advertisement



