Advertisement
Kemendikbud Gelontorkan Rp8,9 Triliun untuk Pulsa PJJ, Baskara Aji: Banyak Siswa Belum Memiliki Ponsel

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelontorkan Rp8,9 triliun untuk subsidi pulsa bagi guru, siswa, dosen dan mahasiswa selama masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) ke depan. Namun beberapa pihak melihat persoalan PJJ bukan saja pada pulsa tapi juga ketersediaan sarana.
Subsidi pulsa tersebut berupa kuota internet yang dikirimkan langsung ke nomor penerima setiap bulan. Adapun besaran subsidi yang diberikan meliputi 35 GB untuk siswa, 42 GB untuk guru, mahasiswa dan dosen masing-masing 50 GB.
Advertisement
BACA JUGA : Tak Perlu Pulsa Internet, RAPI Dorong Pemanfaatan HT untuk
Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menyambut baik rencana Kemendikbud ini. Namun ia memberi catatan bahwa persoalan PJJ bukan saja tentang pulsa. “Perlu dipertimbangkan murid dan guru yang belum memiliki handphone,” ujarnya, Jumat (28/8/2020).
Ketersediaan sarana berupa handphone kata dia, tidak menjadi soal besar bagi siswa dan guru di daerah perkotaan. Namun di daerah pelosok, ia melihat masih banyak siswa dan guru yang belum memiliki handphone, atau memiliki tapi tidak bisa untuk internet.
“Kalau pun memiliki, belum tentu bisa digunakan untuk internet. Ini perlu dipertimbangkan, mereka yang belum memiliki bisa dibantu dengan handphone. Kalau untuk guru nanti bisa menjadi inventaris sekolah atau masing-masing guru silakan saja,” ungkapnya.
BACA JUGA : XL Axiata Luncurkan Program Paket Kuota Data Gratis
Di samping itu, pemberian subsidi pulsa ini juga harus diimbangi dengan pengawasan orang tua, jangan sampai kuota internet justru disalahgunakan oleh siswa. “Orang tua berperan penting. Jangan sampai kuota internet yang diberi awal bulan, baru 10 hari sudah habis,” kata dia.
Permasalahan pulsa dan ponsel ini juga terungkap oleh hasil survei yang dilakukan Pemerintah Kota Jogja. Wakil Walikota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan 44% orang tua dan siswa kesulitan mengakses PJJ. “14 persen menyatakan handphonenya cuma ada satu serumah, 34 persen kesulitan soal pulsa,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauannya di beberapa sekolah, tidak semua tugas yang diberikan bisa langsung direspon oleh siswa. Hanya sekitar 2/3 siswa yang bisa langsung merespon, sementara 1/3 lainnya perlu waktu lama karena tidak online.
BACA JUGA : Mendibud Nadiem: Meski Sekolah Dibuka, PJJ Tetap Ada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement