Advertisement

Promo November

UPNVY Bikin Demplot Porang di Lahan Calon Kampus di Gunungkidul

David Kurniawan
Rabu, 30 September 2020 - 18:27 WIB
Budi Cahyana
UPNVY Bikin Demplot Porang di Lahan Calon Kampus di Gunungkidul Tim Pengabdian Masyarakat UPN Yogyakarta. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com GUNUNGKIDUL—Tim Pemberdayaan Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) membangun demplot tanaman porang di Kalurahan Pacarejo, Semanu. Lokasi yang digunakan berada di lahan yang dimiliki yang rencananya digunakan untuk pembangunan kampus di Gunungkidul.

Ketua Tim Pemberdayaan Masyarakat, UPNVY, Sumarwoto, mengatakan kampusnya memiliki lahan seluas sekitar 11 hektare di Gunungkidul. Rencananya lahan tersebut digunakan pembangunan kampus. Namun, sebelum lahan tersebut digunakan, pihaknya membuat program pemberdayaan masyarakat untuk budidaya porang.

Advertisement

“Lahan yang kami gunakan hanya seluas satu hektare,” kata Sumarwoto saat dihubungi Harian Jogja, Rabu (30/9/2020).

Menurut dia, porang memiliki prospek bisnis yang bagus. Oleh karenanya, tanaman ini dikembangkan dengan masyarakat sekitar. Untuk rencana awal ada sekitar 1.200-an benih porang yang ditanam pada saat musim hujan mendatang. “Sudah kami persiapkan dan nantinya di lokasi penanaman sebagai demplot sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya dalam upaya budidaya,” katanya.

BACA JUGA: Peneliti UGM: Tanpa Antisipasi Serius, Polusi Udara Akan Sangat Parah

Sumarwoto mengungkapkan manfaat porang tidak hanya untuk bahan pembuatan lem. Tanaman ini juga bisa diolah menjadi makanan pengganti nasi dan baik bagi kesehatan. Namun, kata dia, untuk menjadi bahan pangan membutuhkan proses pengolahan beberapa waktu. “Ini mirip tanaman gadung, untuk bisa dikonsumsi harus diolah teerlebih dahulu,” katanya.

Dia menambahkan, rencananya pengembangan akan menggunakan pupuk organik. Tim Pemberdayaan Masyarakat UPN juga sudah menyiapkan program pendampingan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. “Nantinya dalam pengembangan juga akan melibatkan masyarakat,” ungkapnya.

Menurut dia, budidaya porang membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga tahun. Perawatannya terhitung mudah dan lokasinya cocok dikembangkan di Gunungkidul karena didominasi oleh lahan kering. Selain pembuatan demplot di Pacarejo, Tim UPNVY juga mengembangkan budidaya di Kalurahan Mertelu, Gedangsari. “Tanaman porang sangat bagus sehingga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement